Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Puting Beliung Terjang 2 Kabupaten di Maluku, Puluhan Rumah Rusak

Kompas.com - 16/12/2018, 21:21 WIB
Rahmat Rahman Patty,
Krisiandi

Tim Redaksi

AMBON,KOMPAS.com - Sebanyak 22 rumah warga di dua kabupaten di Maluku yakni di Kabupaten Buru dan Kabupaten Maluku Tenggara mengalami kerusakan setelah diterjang angin puting beliung sejak Sabtu hingga Minggu (16/12/2018).

Berdasarkan data yang diterima dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Maluku, sedikitnya sembilan rumah warga di Maluku Tenggara mengalami kerusakan. Sementara di kabupaten Buru tercatat sebanyak 13 rumah warga yang rusak.

“Bencana yang diakibatkan oleh puting beliung ini terjadi sejak sabtu kemarin hingga hari ini dan ada lebih dari 20 rumah warga yang rusak,” kata Kepala BPBD Provinsi Maluku, Farida Salampessy kepada wartawan, Minggu (16/12/2018).

Dia menjelaskan, selain rumah-rumah warga, angin puting beliung juga merusak sebuah rumah ibadah, peternakan kambing, warung hingga gudang milik warga.

“Untuk di Maluku Tenggara puting beliung terjadi di Desa Revav, Kecamatan Kei Kecil Timur sedangkan di Buru, terjadi di desa Debowae, unit 18 Kecamatan Wailata,” ungkap Farida.

Dia mengatakan, dari puluhan rumah warga yang rusak tersebut, beberapa di antaranya mengalami rusak berat bahkan ada rumah yang ikut roboh,

"Dari data yang ada, ada rumah yang roboh dan ada yang atapnya hilang terbawa angin," kata Farida.

Baca juga: Puting Beliung Terjang Sumba Timur, 8 Unit Rumah Warga Rusak

Kepala BMKG Stasiun Meterologi Pattimura Ambon, Otoral Semwilar mengatakan, puting beliung yang terjadi di dua kabupaten tersebut dikarenakan adanya pertumbuhan awan colombus di dua wilayah tersebut.

“Ada pertumbuhan awan colombus du sekitar wilayah kejadian yakni di wilayah Maluku Tenggara dan Buru,” ujar Farida.

Kompas TV Hampir setiap hari belakangan ini di Jakarta dan juga sejumlah daerah terjadi hujan dengan intensitas tinggi yang bahkan menimbulkan dampak lanjutannya seperti banjir, pohon tumbang, bahkan ada bangunan rusak akibat tersapu angin kencang dan puting beliung. Nah, diprediksi fenomena cuaca ekstrem ini masih akan berlangsung hingga beberapa waktu ke depan.<br /> <br /> Seperti apa prediksi cuaca ke depan dan bagaimana mengantisipasi dampaknya? Simak bahasannya dalam Sapa Indonesia bersama Kepala Sub Bidang Prediksi Cuaca BMKG, Agie Wandala Putra dan Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com