Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gempa 6,1 SR di Papua, BMKG Minta Masyarakat Tak Termakan Hoaks

Kompas.com - 16/12/2018, 19:13 WIB
Kontributor Wamena, John Roy Purba,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi


WAMENA, KOMPAS.com - Kabupaten Pegunungan Bintang diguncang gempa bumi tektonik dengen kekutan 6,1 skala richter, Minggu (16/12/2018) pukul 18.42 WIT.

Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Rahmat Triyono mengatakan, hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut.

Hasil pemodelan juga menunjukkan bahwa gempa bumi itu tidak berpotensi tsunami. Masyarakat diminta untuk tidak termakan kabar hoaks.

"Hingga pukul 19.00 WIT, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan (aftershock). Kepada masyarakat diimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya," kata Rahmat, Minggu.

Baca juga: Hoaks dan Fakta Sepekan, Lembaga BP3APK2BPMPD hingga Sweeping Tukang Parkir

Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 3,97 LS dan 140,35 BT, atau tepatnya berlokasi di darat pada jarak 57 km arah timur laut Kota Oksibil, Kabupaten Pegunungan Bintang, Propinsi Papua, pada kedalaman 74 km (update: sebelumnya disebut kedalaman 106 km).

Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenter, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi menengah akibat adanya deformasi continental basement di bawah 'Jaya Wijaya Fold and Thrust Belt'.

Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi ini dibangkitkan oleh deformasi batuan dengan mekanisme pergerakan dari struktur sesar turun (normal fault).

"Dampak gempa bumi berdasarkan peta tingkat guncangan (shakemap BMKG) menunjukkan bahwa guncangan dirasakan di daerah Keerom III-IV MMI, di Wamena III-IV MMI, di Jayapura II-III MMI, di Sentani II-III MMI, di Merauke II MMI, dan di Nabire II MMI," ungkap Rahmat.

Kepala Balai Besar MKG Wilayah V Jayapura, Petrus Demon Sili menambahkan, Distrik Towe Hitam, Kabupaten Keerom, merupakan daerah yang lebih dekat dengan kejadian pusat gempa bumi.

"Kami mengimbau kepada masyarakat yang berada di wilayah yang dekat dengan daerah sumber kejadian, agar meningkatkan kewaspadaan dari kejadian gempa bumi ini, dan berhati-hatilah di daerah perbukitan atau lereng yang rawan longsor," kata dia.

Baca juga: Gempa 6,1 SR Guncang Keerom Papua, Masyarakat di Wamena Berhamburan Keluar Rumah

Sebab, menurut dia, apabila gempa susulan terjadi bisa berdampak longsor.

"BMKG masih terus memantau gempa-gempa susulan. Namun demikian, masyarakat tetap tenang dan jangan terpengaruh dengan isu dari sumber yang tidak bertanggung jawab yang mangatakan akan terjadi gempa-gempa susulan yang lebih besar," sebut dia.

"Waspadalah gempa tidak membunuh, tapi yang membunuh kita adalah benda-benda di sekitar kita," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com