Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lewat Lari 10K, 2.000 Pelari akan Napak Tilas Sejarah Semarang

Kompas.com - 14/12/2018, 15:54 WIB
Kontributor Semarang, Nazar Nurdin,
Khairina

Tim Redaksi


SEMARANG, KOMPAS.com – Even olahraga yang memadukan pariwisata lewat kegiatan lari Semarang 10K akan menyuguhkan pengalaman bagi para pesertanya.

Para pelari tidak saja menikmati keindahan bangunan ikonik sepanjang perjalanan, namun mereka juga akan "dipaksa" menuntaskan trek sepanjang 10 kilometer dalam waktu 2 jam.

Event Semarang 10K diikuti oleh 2.000 pelari dari berbagai wilayah di Indonesia. Mereka akan start dan finish di Balaikota Semarang. Lomba lari merupakan kolaborasi Pemerintah Kota Semarang, Harian Kompas, dan didukung oleh Gets Hotel.

“Berbeda dari lomba lari lainnya, Semarang 10K akan melalui rute yang mewakili akulturasi budaya, napak tilas sejarah, hingga kemegahan arsitektur khas Semarang,” ujar Wakil Redaktur Pelaksana Harian Kompas Adi Prinantyo, Jumat (14/12/2018).

Baca juga: Ada Gelaran Semarang 10K, Perhatikan Penutupan Ruas-Ruas Jalan Ini

Para peserta nantinya juga akan dimanjakan dengan penampilan atraksi budaya khas Jawa Tengah, yang telah dipersiapkan di beberapa titik sepanjang rute lomba.

Rute yang akan dilewati pelari yaitu Jalan Pemuda-Jalan Pandanaran-Simpang Lima-Jalan MT Haryono-Kawasan Kota Lama dan kembali ke Jalan Pemuda.

Rute-rute tersebut dipiluh karena melewati bangunan ikonik, seperti Gereja Gedangan, Lawang Sewu, dan bangunan ikonik lain.

Kegiatan Semarang 10K diharapkan mampu mengangkat potensi-potensi wisata yang dimiliki Semarang agar lebih optimal.

“Selain dari sisi olahraga, pariwisata juga dapat digenjot. Semarang memiliki potensi. Ada dua kategori yang dilombakan di Semarang 10K, yaitu 10K Open dan 10K Nasional dengan batas waktu lomba 2 jam 15 menit,” tandasnya. 

Kompas TV Pasca-jebolnya tanggul sungai kanal banjir timur, Kelurahan Gayamsari, Semarang, aliran listrik di rumah warga masih padam. Bendungan sementara telah dibuat untuk mengantisipasi luapan banjir. Berikut laporan Jurnalis Kompas TV Maria Elgyptia dan juru kamera Jinawi Rana yang telah direkam sebelumnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com