Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pos TNI yang Baru Didirikan di Distrik Yigi Diserang KKB, 2 Prajurit Terluka

Kompas.com - 11/12/2018, 14:13 WIB
Kontributor Kompas TV Timika, Irsul Panca Aditra,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

TIMIKA, KOMPAS.com — Pos TNI yang baru di dirikan di Distrik Yigi, Kabupaten Nduga, Papua, diserang kelompok kriminal bersenjata (KKB), Selasa (11/12/2018).

Kapendam 17 Cenderawasih Kolonel M Aidi mengatakan, penyerangan pos TNI itu terjadi sekitar pukul 06.15 WIT.

"Tadi pagi sekitar pukul 06.15 WIT pos TNI yang baru dibangun di Yigi pasca-terjadinya pembantaian terhadap puluhan Karyawan PT Istaka Karya di Puncak Kabo Distrik Yigi tanggal 2 Desember lalu mendapatkan serangan dari pihak kelompok separatis," kata Aidi dalam rilisnya, Selasa (11/12/2018).

Aidi menjelaskan, serangan berasal dari arah barat di atas ketinggian dengan jarak sekitar 500-600 meter dari pos TNI dengan kondisi medan rimbun tertutup pohon-pohonan.

Baca juga: Tim Gabungan Identifikasi 17 Orang Tewas dalam Serangan KKB di Nduga

Anggota TNI yang ada di pos berusaha membalas tembakan sehingga terjadi kontak senjata.

"Mendapatkan serangan, prajurit TNI bukannya lari meninggalkan pos, tetapi separuh kekuatan berusaha melakukan pengejaran ke arah datangnya serangan dipimpin oleh Dan Pos Lettu Inf Ardan. Sementara yang lain mengamankan pos," kata Aidi.

Lanjut Aidi, KKB melarikan diri secara terpencar masuk hutan sembari sesekali melancarkan serangan. Namun, pasukan tetap melakukan pengejaran dengan memanfaatkan jejak KKB yang ditemukan.

Akibat serangan tersebut dilaporkan bahwa dua prajurit mengalami luka tembak. Korban atas nama Pratu Budi luka tembak di bahu dan Praka Aswad luka ringan di pelipis karena masalah amunisi. 

Baca juga: TNI dan Polri Evakuasi Tiga Pekerja Bangunan Balai Desa Yigi Nduga

Saat ini kedua korban tengah dievakuasi melalui jalur darat dari Yigi ke Distrik Mbua untuk selanjutnya dievakuasi melalui jalur udara menggunakan helikopter ke Wamena.

"Belum diketahui dari pihak KKB apakah ada jatuh korban atau tidak karena jarak yang cukup jauh dengan kondisi medan ekstrem dan tertutup. Namun, pada saat kontak tembak, prajurit berusaha membalas tembakan secara terarah dan terbidik," tutur Aidi.

Kondisi geografis

Menurut Aidi, faktor kesulitan tentunya adalah kondisi geografis yang sangat ekstrem dan penguasaan medan.

KKB sudah sekian lama hidup di medan tersebut sehingga dapat menyusuri hutan tanpa sarana kompas dan peta atau alat bantu lainnya.

Meski demikian, kondisi tersebut tidak menyurutkan semangat prajurit dalam pelaksanaan tugas dengan memanfaat segala sarana dan kemampuan yang dimiliki.

Baca juga: Sejak Dihuni Kelompok Egianus Kogoya, Distrik Yigi di Nduga Papua Jadi Zona Merah

"Situasi saat ini di Distrik Yigi setelah TNI menempatkan pos di daerah tersebut, masyarakat yang tadinya lari berlindung ke hutan sudah mulai berangsur-angsur kembali ke kampung," ujar Aidi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com