Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Puncak Gunung Semeru "Bertopi", Ini Penjelasannya

Kompas.com - 11/12/2018, 13:32 WIB
Andi Hartik,
Khairina

Tim Redaksi

MALANG, KOMPAS.comPuncak Gunung Semeru atau yang dikenal dengan sebutan Mahameru, Jawa Timur, mengalami fenomena yang tidak biasa.

Puncak "para dewa" itu tertutup awan yang melingkar sehingga membuatnya seperti bertopi.

Kepala Subbagian Data Evaluasi Pelaporan dan Humas Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) Sarif Hidayat mengatakan, fenomena itu terjadi pada Senin (10/12/2018). Fenomena itu merupakan fenomena biasa, tetapi jarang terjadi.

"Kejadiannya pada Senin kemarin tanggal 10 Desember 2018. Merupakan fenomena alam biasa yang jarang dan langka terjadi. Secara umum diduga karena adanya perubahan atau pergerakan angin di Puncak Semeru," katanya, Selasa (11/12/2018).

"Tapi secara pasti apa yang terjadi belum bisa disampaikan sehingga perlu ada penelitian lebih lanjut oleh pihak yang berkompeten," katanya.

Baca juga: Jatuh ke Jurang, Seorang Pendaki Gunung Semeru Dilaporkan Tewas

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana ( BNPB) Sutopo Purwo Nugroho menyampaikan, fenomena itu terjadi lantaran tertutup awan jenis lentikularis atau altocumulus lenticularis. Awan tersebut terbentuk karena pusaran angin di puncak.

"Gunung Semeru di Lumajang, Jawa Timur, bertopi. Puncak gunung tertutup awan jenis lentikularis atau altocumulus lenticularis. Awan ini terbentuk akibat adanya pusaran angin di puncak," tulis Sutopo dalam akun instagramnya, @sutopopurwo.

Sutopo menyampaikan, fenomena itu merupakan fenomena biasa dan pernah dialami oleh puncak gunung lainnya.

"Ini fenomena alam biasa saja. Beberapa gunung pernah mengalami hal yang sama. Tergantung dinamika atmosfer lokal," katanya.

"Tidak usah dikaitkan dengan mistis, tanda akan akan ada musibah, politik, atau jodoh seret," imbuhnya.

Sementara itu, kondisi itu sangat berbahaya bagi pendakian. Para pendaki rentan terkena hyphotermia karena cuaca sangat dingin.

Kompas TV Sebuah truk pasir di Lumajang, Jawa Timur terjebak banjir lahar hujan Gunung Semeru Senin (26/11/2018) pagi. Truk terjebak akibat sopir tidak menghiraukan peringatan temannya jika kondisi sungai banjir. Truk pasir milik Waluyo, warga Desa Kalibendo, Lumajang ini terjebak banjir lahar Semeru di cek dam Sungai Leprak, desa Jugosari, Lumajang. Beruntung truk tidak sampai terseret banjir karena as roda tersangkut batu. Kejadian ini bermula saat sopir truk berusaha untuk menyaberangi sungai yang saat itu volume air masih belum besar. Namun saat posisi truk berada di tengah sungai tiba-tiba banjir lahar datang. Para sopir truk bergotong royong untuk menarik truk yang terjebak lahar tersebut agar akses tambang pasir ini bisa dilalui armada truk lainnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com