Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pohon Natal Setinggi 6 Meter di Solo Ini Dibuat dari Botol Bekas

Kompas.com - 10/12/2018, 22:58 WIB
Labib Zamani,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi


SOLO, KOMPAS.com - Jemaat Gereja Santa Perawan (SP) Maria Regina Purbowardayan, di Solo, Jawa Tengah, memanfaatkan botol bekas air mineral untuk dekorasi pohon Natal.

Pembuatan pohon Natal daur ulang ini berawal dari keprihatinan mereka banyak botol bekas air mineral sisa rapat di gereja yang dibuang begitu saja.

Khawatir mengalami penumpukan, akhirnya botol bekas air mineral mereka kumpulkan. Setelah terkumpul, botol-botol tersebut mereka susun menjadi sebuah pohon Natal.

Pohon Natal setinggi enam meter dengan diameter 4,2 meter ini menghabiskan sebanyak 9.000 botol bekas air mineral. Proses pembuatan memakan waktu satu bulan melibatkan 18 orang jemaat.

Baca juga: Hotel di Solo Ciptakan Pohon Natal dari Bahan Akar Wangi dan Boneka

Salah seorang tim dekorasi yang juga panitia perayaan Natal Gereja Katolik SP Maria Regina Bagus Karyadi mengatakan, pohon Natal dari bahan botol bekas baru pertama kali ini dibuat.

Pohon tersebut dipersiapkan untuk menyambut perayaan Natal 2018.

Dia mengatakan, perayaan Natal sebelumnya hanya menggunakan pohon cemara buatan dengan dipasangi hiasan dan ornamen Natal.

"Iya, pohon Natal dari botol bekas baru pertama ini. Pohon Natal kita buat tinggi supaya bisa dilihat dari jauh," terang Bagus, di sela menyusun botol bekas menjadi pohon Natal, di gereja tersebut, Senin (10/12/2018).

Pohon Natal dari botol bekas tersebut belum seluruhnya sempurna. Masih akan dipasangi hiasan lampu dan ornamen agar terlihat lebih indah saat dinyalakan pada malam hari.

"Tanggal 20 Desember 2018 mulai kita pasangi ornamen, lampu, kemudian pelengkapnya. Ketika dinyalakan, terlihat lebih indah pohon Natal ini," ujar dia.

Pohon Natal tersebut akan dipasang di depan gereja hingga perayaan malam Tahun Baru 2019. Jemaat gereja dapat memanfaatkan keberadaan pohon Natal itu sebagai spot selfie.

Pastor Gereja Katolik SP Maria Regina Purbowardayan Romo Antonius Saptana Hadi mengatakan, pembuatan pohon Natal tersebut berawal dari sebuah keprihatinan terhadap sampah.

Baca juga: Ajak Jaga Lingkungan, Gereja Ini Buat Pohon Natal dari Botol Bekas

Sampah semakin hari kian meningkat. Salah satu cara untuk mengurangi volume sampah tersebut dibutuhkan sebuah kreativitas.

"Maka saya memberikan rambu-rambu kepada teman-teman panitia perayaan Natal dalam dekorasi Natal semuanya itu tidak pakai styrofoam baru atau tidak boleh pakai plastik. Boleh menggunakan barang bekas seperti pembuatan pohon Natal itu," ucap dia.

Pohon Natal dari botol bekas dibuat melingkar ini mengandung makna kebulatan tekad. Artinya, untuk mengerjakan segala sesuatu harus diawali dengan tekad dan niat.

Dengan demikian, ungkap Romo Sapta, sesuatu yang dikerjakan dengan tekad yang baik maka hasilnya pun akan baik pula.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com