Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

TNI dan Polri Evakuasi Tiga Pekerja Bangunan Balai Desa Yigi Nduga

Kompas.com - 10/12/2018, 22:38 WIB
Kontributor Wamena, John Roy Purba,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi


WAMENA, KOMPAS.com - Aparat TNI dan Polri mengevakuasi 3 orang pekerja bangunan Balai Desa Kampung Yigi, Distrik Yigi, Kabupaten Nduga, Papua, Senin (10/12/2018).

Diketahui, di Puncak Kabo, Kali Yigi, kelompok kriminal bersenjata (KKB) yang dikomandoi Egianus Kogoya, menangkap dan membunuh karyawan PT Istaka Karya yang membangun jembatan Jalan Trans Papua, di Kali Yigi-Kali Aurak, Distrik Yigi, Kabupaten Nduga.

Sebanyak 16 pekerja PT Istaka Karya ditemukan tewas dibunuh, termasuk 1 pegawai PUPR dan 1 anggota TNI. Selain itu, masih ada 4 karyawan PT Istaka Karya yang dikabarkan hilang.

Baca juga: 5 Fakta Pasca-serangan KKB di Nduga, Tak Gunakan Serangan Udara hingga Satu Jenazah Ditemukan

Kabid Humas Polda Papua Kombes (Pol) Ahmad Mustofa Kamal mengatakan, pasca-peristiwa pembunuhan karyawan PT Istaka Karya, aparat TNI dan Polri terus mencari korban lainnya yang masih dikabarkan hilang.

Sebanyak 20 personel TNI dan 20 personel Brimob saat ini masih berada di Puncak Kabo untuk melakukan pencarian korban yang hilang dan juga melakukan pengejaran terhadap kelompok KKB.

“Jadi, kita terus pantau aktivitas di sana melalui jalur radio SSB. Informasinya ada 3 orang pegawai bangunan Balai Desa dievakuasi lantaran trauma atas peristiwa yang dialami karyawan PT Istaka Karya,” kata Kamal, Senin malam.

Kamal mengatakan, para pekerja bangunan yang dievakuasi berinisial PT (42), TA (20) dan S (26).

Baca juga: Istri Matius Palinggi Korban KKB di Nduga: Saya Harus Terima Kepergiannya

“Ketiga pekerja bangunan balai desa itu ditemukan dalam kondisi sehat dan mereka langsung dievakuasi ke Pos Yigi,” kata Kamal.

Kamal menyebut, pihaknya berencana untuk mengevakuasi mereka ke Timika atau ke Wamena, apabila cuaca di sana nantinya cerah.

“Kita terus menunggu perkembangan. Karena cuaca yang berubah-ubah menyulitkan kita mengambil keputusan untuk mengevakuasi mereka,” pungkas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com