Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gergaji Teralis Besi Ventilasi, Napi Lolos dari Rutan di Jepara

Kompas.com - 09/12/2018, 20:08 WIB
Puthut Dwi Putranto Nugroho,
Khairina

Tim Redaksi


JEPARA, KOMPAS.com - Seorang narapidana melarikan diri dari Rumah Tahanan (Rutan) Kelas II Kabupaten Jepara, Jawa Tengah.

Terpidana kasus penggelapan itu berhasil kabur dari hotel prodeo setelah merusak teralis besi ventilasi di atas kamar mandi rutan.

Napi bernama Muh Syukur (38), warga Desa Tahunan, Kecamatan Tahunan, Jepara itu saat ini masih diburu oleh Satreskrim Polres Jepara.

"Kemarin dini hari napi kasus pencurian motor itu kabur dari rutan setelah memanjat dan memotong teralis besi ventilasi di kamar mandi rutan. Besi dipotong menggunakan gergaji. Kami sedang melakukan pengejaran," terang Kasatreskrim Polres Jepara, AKP Mukti Wibowo kepada Kompas.com, Minggu (9/12/2018).

Baca juga: 113 Napi Kabur di Banda Aceh, Pemerintah Didesak Atasi Overcrowding Lapas

Menurut Mukti, dari rencana awal, Muh Syukur hendak berupaya kabur bersama seorang napi kasus pencurian motor yakni Ahmad Syaifudin alias Manyung.

Namun, setelah keduanya berhasil melewati ventilasi dengan cara memanjat, Manyung tak seberuntung Muh Syukur. 

Sabtu (8/12/2018) dini hari sekitar pukul 02.00 WIB, Muh Syukur lolos keluar Rutan Kelas II Jepara sementara Manyung tertangkap.

"Manyung tertangkap petugas saat bersembunyi di area rutan sementara Muh Syukur berhasil melarikan diri. Muh Syukur mengenakan kaus abu-abu dan celana pendek hitam corak putih serta sarung warna hijau," kata Mukti.

Sementara itu, Kepala Rutan Kelas II Jepara Solihin menyampaikan, saat ini pihaknya masih meminta keterangan dari para petugas jaga terkait kaburnya penghuni Blok A kamar 14 itu. Solihin pun belum bisa memberi keterangan secara detail.

"Kami masih memeriksa petugas jaga saat itu. Kami belum bisa memberi keterangan," kata Solihin.

Muh Syukur tercatat sebagai napi kasus penggelapan yang sampai saat ini masih menjalani masa hukuman. Muh Syukur divonis sekitar 1 tahun kurungan penjara. 

"Bagaimana bisa membawa gergaji ke dalam rutan, kami masih mendalami," pungkas Solihin.

Kompas TV Kepolisian daerah bersama Tim Kanwil Kemenkumham Provinsi Aceh terus berupa mengungkap provokator kaburnya 113 napi di Lapas Kelas IIA Banda Aceh yang terjadi pada pekan lalu. Sejumlah napi yang berhasil ditangkap masih ditahan oleh pihak kepolisian untuk diselidiki lebih lanjut. Pemeriksaan terpisah dilakukan oleh pihak kepolisian dan Kemenkumham Provinsi Aceh terkait napi yang berhasil ditangkap serta sejumlah petugas yang berjaga saat kejadian kaburnya napi dilapas. Napi yang belum ditangkap hingga kini berjumlah 78 orang dari 113 napi yang berhasil kabur dari Lapas Kelas IIA Banda Aceh. Pengejaran napi terus dilakukan hingga ke perbatasan provinsi untuk mengantisipasi kaburnya napi ke luar Aceh.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com