Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Effendi, Anaknya Salah Satu Jenazah yang Ditemukan di Selat Malaka

Kompas.com - 08/12/2018, 06:54 WIB
Citra Indriani,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

PEKANBARU, KOMPAS.com - Salah satu korban yang ditemukan di perairan Selat Malaka, Kabupaten Bengkalis, Riau, teridentifikasi bernama Faisal Ardiyanto (25), warga Dusun Gelam II, Kecamatan Bandar Khalifah, Labu Serdang Bedagai, Sumatera Utara (Sumut).

Korban dibawa oleh keluarganya ke kampung halamannya, Jumat (7/12/2018), setelah dilakukan identifikasi oleh Rumah Sakit Bhayangkara Polda Riau.

Effendi, ayah kandung korban, saat ditemui wartawan mengakui bahwa Faisal sebelum ditemukan meninggal dunia di Selat Malaka, bekerja di Malaysia dan akan pulang ke Indonesia.

"Jadi, pada hari Selasa (20/11/2018), dia nelepon ke mamanya bahwa akan pulang Rabu (21/11/2018), naik speedboat dari Malaysia. Dia bilang Jumat (23/11/2018) akan sampai ke kampung. Tentu kami siap-siap menyambutnya di rumah," kata Effendi.

Baca juga: DVI dan INAFIS Identifikasi Korban yang Ditemukan di Selat Malaka

Pada Jumat siang, baru selesai menjual ikan keliling kampung, Effendi tiba-tiba dipanggil oleh keponakannya.

"Saya dipanggil ponakan. Terus dia bilang jangan pulang ke rumah dulu. Kenapa tak pulang ke rumah kata ku. Dia bilang pulang ke rumah nenek. Dibentak-bentaknya aku. Baiklah aku pergi ke rumah nenek," ujar Effendi.

Setelah sampai di rumah neneknya, istri, anak, dan saudaranya sudah menangis. Dia pun masih bingung apa yang sedang terjadi.

"Saya tanya, mengapo (mengapa) kalian menangis, ada apa. Terus mereka bilang ini abang, abang (Faisal) tenggelam. Terus saya tengok (lihat), ini betul abang. Bajunya sama dengan yang di foto," ucap Effendi.

Sebab, sebelum ditemukan meninggal di perairan Selat Malaka, Faisal sempat mengirim foto selfie ke keluarganya.

Kemudian, ada informasi tentang mayat yang ditemukan di Selat Malaka dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Polda Riau di Pekanbaru.

Namun, dia mengaku bingung saat itu tidak ada uang untuk berangkat ke Pekanbaru.

"Duit cuma pegang Rp 150.000. Gimana nak ke sana kemari bayar ongkos. Jadi aku disuruh ke Pekanbaru. Aku ambillah uang sama adik ku Rp 650.000 untuk berangkat. Setelah itu, ku datangilah teman ku si Prizal, dia punya motor minta tolong sama dia. Jadi, kami berangkat pakai motor ke Pekanbaru," cerita Effendi, bercucuran air mata.

Baca juga: 11 Keluarga Datangi RS Bhayangkara Polda Riau Cek Jenazah yang Ditemukan di Selat Malaka

Dia mengatakan, berangkat dari rumahnya di Dusun Gelam II, Kecamatan Bandar Khalifah, Serdang Bedagai, Sumut, sekitar pukul 15.00 WIB dan sampai di Pekanbaru keesokan harinya sekitar jam 08.00 WIB.

Setelah sampai di RS Bhayangkara, Effendi bertemu dengan pihak rumah sakit dan menceritakan tentang kondisi korban sebelum pulang ke Indonesia.

Tak sabar untuk memastikan yang meninggal itu anaknya, dia pergi melihat mayat di kamar jenazah di dampingi petugas.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com