Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gubernur Babel: Soal Produksi Lada, Contohlah Vietnam...

Kompas.com - 07/12/2018, 07:13 WIB
Heru Dahnur ,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

PANGKAL PINANG, KOMPAS.com - Masyarakat mengeluhkan anjloknya produksi dan harga jual lada di Kepulauan Bangka Belitung.

Gubernur Kepulauan Bangka Belitung Erzaldi Rosman pun meminta masyarakat meniru pola tanam yang diterapkan negara Vietnam.

"Vietnam bisa menghasilkan 2,5 ton lada untuk setiap hektar. Sementara kita paling banyak 500 kilogram. Cara tanamnya harus diperbaiki," kata Erzaldi dalam kunjungan kerja di Cengkong Abang, Bangka, Jumat (7/12/2018).

Dia menuturkan, masyarakat Vietnam tidak pernah mengeluh meskipun harga sedang turun. Penanaman tetap digiatkan sehingga produksi terus meningkat.

Baca juga: Ribuan Bibit Lada Ditanam di Kawasan Kantor Gubernur Bangka Belitung

"Secara nasional produksi lada Vietnam mencapai 300.000 ton. Sementara di Kepulauan Bangka Belitung produksi masih berkisar di angka 20.000 ton," ujar Erzaldi.

Agar produksi meningkat, petani diminta lebih banyak menggunakan pupuk organik serta intens berkomunikasi dengan penyuluh. '

Tantangan petani berupa penyakit kuning pada batang dan daun diharapkan bisa dihindari jika sejak pembibitan dan perawatan memenuhi kriteria yang ditentukan.

"Kalau produksinya banyak, maka pendapatan petani akan meningkat juga. Meskipun harga murah, kalau yang dijual banyak tentunya yang didapat juga banyak," sebut mantan bupati Bangka Tengah itu.

Baca juga: Tadinya Dibuang, Ranting dan Daun Lada Kini Diolah Jadi Minyak Atsiri

"Untuk lada ini kami siapkan bantuan bibit 500 batang untuk setiap petani. Nanti akan ditentukan siapa yang berhak menerima bantuan," ucapnya.

Adapun harga jual lada putih Bangka yang mengantongj lisensi Muntok White Pepper tertahan di angka Rp 50.000 per kilogram. Harga itu turun dibanding dua tahun sebelumnya yang mencapai Rp 110.000 per kilogram.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com