Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tujuh Jenazah yang Dibunuh KKB di Nduga Papua Dipastikan Karyawan PT Istaka Karya

Kompas.com - 06/12/2018, 22:34 WIB
Kontributor Wamena, John Roy Purba,
Khairina

Tim Redaksi


JAYAPURA, KOMPAS.com - Dari 16 jenazah yang ditemukan di Puncak Kabo, yang diduga menjadi lokasi pembunuhan karyawan PT Istaka Karya yang melakukan pembangunan jembatan Jalan Trans Papua, di Kali Yigi-Kali Aurak, Distrik Yigi, Kabupaten Nduga, Papua, 7 diantaranya telah berhasil dikenali, Kamis (6/12/2018) tengah malam.

Dari 16 jenazah, sebanyak 9 orang berhasil dievakuasi ke Timika, Kabupaten Mimika, untuk dilakukan autopsi terhadap identitas para korban.

Dari 9 jenazah itu, sebanyak 7 orang berhasil dikenali identitasnya oleh tim forensik dari kepolisian dan FK Uncen yang melaksanakan autopsi di RS Charita Timika.

Berikut nama 7 korban meninggal dunia yang teridentifikasi :

1. Agustinus (Karyawan PT Istaka Karya)

2. K Jepry Simaremare (Karyawan PT Istaka Karya)

3. Carly Fatrini (Karyawan PT Istaka Karya)

4. Alpianus M (Karyawan PT Istaka Karya)

5. Muhamad Agus (Karyawan PT Istaka Karya)

6. Fais Syaputra (Karyawan PT Istaka Karya)

7. Yosafat (Karyawan PT Istaka Karya)


Kepala Penerangan Kodam XVII/Cendrawasih Kolonel Inf. Muhamad Aidi mengungkapkan sudah ada 7 orang korban meninggal dunia berhasil dikenali identitasnya.

“Jadi dari 9 jenazah yang berhasil dievakuasi sudah 7 orang dikenali identitasnya. Sementara 2 orang lagi masih dalam proses autopsi,” katanya, Kamis (6/12/2018) tengah malam.

Baca juga: Ini Identitas 24 Warga Sipil Selamat dari Serangan KKB di Nduga Papua

Aidi menambahkan, ketujuh korban meninggal dunia merupakan karyawan PT Istaka Karya yang bekerja dalam pembangunan Trans Papua, yang kemudian dibunuh oleh kelompok separatis yang dikomandoi Egianus Kogoya.

“Jadi data yang kami terima ada 28 karyawan PT Istaka Karya yang bekerja untuk pembangunan jembatan di Kali Yigi. Kini sudah ada 7 orang selamat, 7 dipastikan meninggal dunia, 9 orang belum teridentifikasi dan 5 orang masih belum ditemukan,” katanya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com