Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Fakta Kisah Jimmi Usai Disandera KKB, Dihujani Tembakan hingga Penyerangan Pos TNI

Kompas.com - 06/12/2018, 08:55 WIB
Michael Hangga Wismabrata,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Para pekerja dijemput paksa oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di camp pekerja di Ndago. Lalu, puluhan pekerja tersebut digiring menuju Puncak Kabo dengan kondisi tangan terikat.

Ditengah perjalanan, para anggota KKB menari-nari dan sambil berteriak-teriak. Tiba-tiba suara letusan senjata api menggelegar bersahut-sahutan dari moncong senjata anggota KKB. 

Satu demi satu para pekerja bergelimpangan ke tanah. Saat itu, Jimmi Aritonang memilih menjatuhkan tubuhnya dan berpura-pura mati.

Cara tersebut ternyata berhasil menyelamatkan nyawa Jimmi. Saat ini Jimmi sedang dirawat dan mendapat pendampingan petugas medis di Wamena.

Berikut ini fakta kesaksian Jimmi lolos dari aksi brutal KKB di Puncak Kabo.

1. KKB mendatangi camp pekerja saat para pekerja libur

Jimmi Aritonang (baju hitam) salah satu pekerja pembangunan jembatan yang berhasil dievakuasi ke Wamena. Dok. Istimewa Jimmi Aritonang (baju hitam) salah satu pekerja pembangunan jembatan yang berhasil dievakuasi ke Wamena.

Jimmi Aritonang adalah salah satu pekerja PT Istaka Karya yang berhasil selamat dari aksi pembantaian KKB di Nduga.

Dari keterangan Jimmi kepada aparat penegak hukum, pada tanggal 1 Desember 2018 seluruh karyawan PT Istaka Karya memutuskan untuk libur.

Alasannya, pada hari itu ada upacara peringatan yang diklaim sebagai HUT Tentara Pembebasan Nasional Organisasi Papua Merdeka (TPNOPM).

Upacara tersebut dilaksanakan kelompok KKB dan dimeriahkan dengan upacara bakar batu bersama masyarakat.

Saat para pekerja menikmati hari libur, camp para pekerja didatangi KKB dengan menyandang senjata lengkap.

“Sekira pukul 15.00 WIT, kelompok KKB mendatangai Kamp PT Istaka Karya dan memaksa seluruh karyawan berjumlah 25 orang keluar, selanjutnya digiring menuju kali Karunggame dalam kondisi tangan terikat dan dikawal sekitar 50 orang KKB bersenjata campuran standar militer,” kata Kepala Penerangan Kodam XVII/ Cendrawasih, Kolonel Inf Muhammad Aidi.

Baca Juga: Pengakuan Korban Selamat Pembantaian Pekerja di Nduga Papua, 19 Orang Dipastikan Dibunuh

2. Berpura-pura mati untuk selamatkan diri

Ilustrasi penembakan Ilustrasi penembakan

Dengan rasa takut, Jimmi dan puluhan pekerja di camp hanya menuruti kemauan anggota KKB. Pada tanggal 2 Desember 2018, seluruh pekerja dibawa berjalan kaki dalam keadaan tangan terikat menuju bukit puncak Kabo.

Di tengah jalan mereka dipaksa berbaris dengan formasi 5 saf dalam keadaan jalan jongkok. Tiba-tiba tanpa alasan yang jelas, para anggota menembaki para pekerja tersebut.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com