Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Eurico Guterres: Masih Banyak Warga Eks Timtim yang Tinggal di Kamp Pengungsian

Kompas.com - 05/12/2018, 23:43 WIB
Sigiranus Marutho Bere,
Khairina

Tim Redaksi

KUPANG, KOMPAS.com - Mantan pejuang integrasi Timor-Timur (Timtim) Eurico Guterres, menyebut, masih banyak warga eks Timtim yang hingga saat ini tinggal di kamp pengungsian.

Hal itu disampaikan Eurico, saat bersama belasan pengurus organisasi Uni Timor Aswain (Untas) bertemu dengan Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Viktor Bungtilu Laiskodat di kantor Gubernur NTT, Rabu (5/12/2018).

Menurut Eurico, warga eks Timtim yang masih tinggal di kamp pengungsian yakni di Tuapukan, Kabupaten Kupang dan Haliwen, Kabupaten Belu.

"Kami minta bantuan gubernur untuk berkoordinasi dengan para bupati, agar persoalan ini bisa segera diakhiri sehingga warga bisa hidup seperti warga lainnya," ucap Eurico yang diamini Anggota DPRD NTT Angelino da Costa.

Menurut Eurico, banyak persoalan warga eks Timtim yang masih belum diselesaikan hingga saat ini, namun hanya beberapa masalah utama yang ingin disampaikan ke Gubernur NTT.

Eurico menjelaskan, selain masih tinggal di kamp pengungsi, sebagian besar warga eks Timtim memiliki rumah yang tidak layak huni.

Baca juga: Ratusan Milisi Eks Timtim yang Masuk DPO PBB Harapkan Kepastian Hukum

Warga pun menempati tanah yang bermasalah dan bukan milik mereka. Bahkan, dalam satu rumah, ditempati tiga sampai empat kepala keluarga.

"Warga tidak memiliki lahan untuk digarap sehingga warga terpaksa menyewa lahan warga lokal lainnya dan hasilnya dibagi,"kata Eurico yang juga menjabat sebagai Ketua Umum DPP Untas.

Warga kata Eurico, ingin diberi lahan agar bisa digarap.

Selain itu, lanjut Eurico, anak anak usia sekolah tidak punya masa depan, karena orang tua tidak mampu membiayai sekolah mereka

"Karena itu kami minta bantuan gubernur untuk segera mengakhiri persoalan ini, sehingga warga bisa hidup layak seperti warga lainnya,"ucapnya.

Menanggapi hal itu, Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat berjanji akan menyelesaikan sejumlah persoalan terkait rumah layak huni dan pekerjaan.

Namun Viktor menginginkan agar hal pertama yang dilakukan yakni mengubah pola pikir warga.

"Sekarang kita mau menaruh harapan untuk dapat bantuan terus atau kita harus survive. Saya mau mengajak kita untuk mengubah cara berpikir kita. Kalau kita menginginkan pemerintah pusat untuk bantu kita, maka kita akan menggantung harapan terus,"ucapnya.

"Tapi saat ini kita sudah ada di sini, sehingga kita harus survive. Karena itu kita harus mendesain bersama untuk kita bisa hidup bersama di NTT," tutupnya.

Kompas TV Memasuki bulan Desember, kemeriahan menyambut perayaan natal sudah tampak dimana-mana. Salah satunya di pusat perbelanjaan di Kota Kupang, NTT, pernak pernik natal menyambut para pengunjung saat masuk pusat perbelanjaan. Selengkapnya kita simak liputan jurnalisme warga dari Wulandari Paty berikut ini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com