Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ibu Ini Cemas Anaknya Disebut Jadi Korban Pembunuhan KKB Papua

Kompas.com - 05/12/2018, 21:59 WIB
Abdul Haq ,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi


GOWA, KOMPAS.com - Salmawati Daeng Lenteng, orangtua Muhammad Agus alias Aso (25), khawatir dengan nasib putra sulungnya yang diduga menjadi korban kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Papua.

Agus, warga Dusun Botong, Desa Bontomanai, Kecamatan Bungaya, Kabupaten Gowa, merupakan salah satu pekerja di proyek jembatan Trans Papua.

Saat ditemui Kompas.com di kediamannya, Rabu (5/12/2018), orangtua korban menyebut bahwa Agus memang termasuk karyawan PT Istaka Karya yang mengerjakan proyek jembatan Trans Papua sejak tahun lalu.

Baca juga: Ini Prioritas TNI dalam Pengejaran KKB dan Penyelamatan Korban di Nduga Papua

Agus sendiri terakhir menghubungi kerabatnya bulan lalu.

"Iya, memang tahun lalu dia berangkat ke Papua, katanya kerja jembatan dan kami dapat informasi dari keluarga bahwa dia termasuk korban," kata Salmawati.

Kini, pihak keluarga masih menunggu informasi yang valid apakah betul Muhammad Agus termasuk salah satu korban pembunuhan KKB Papua.

Meski demikian, kerabatnya yakin bahwa Muhammad Agus masih hidup, meski belum ada informasi yang pasti.

Baca juga: Kapolri Yakin Bisa Kendalikan KKB di Nduga Papua

Sebelumnya diberitakan, KKB Papua disebut melakukan pembunuhan terhadap pekerja proyek jembatan Trans Papua.

Kapolri Jenderal (pol) Tito Karnavian meralat jumlah korban meninggal dunia akibat pembantaian yang dilakukan oleh kelompok bersenjata terhadap para pekerja jembatan di distrik Yigi, Nduga, Papua.

Sebelumnya, aparat menyebut jumlah pekerja yang meninggal dunia adalah 31 orang. Namun, Kapolri meluruskan informasi itu.

"Informasi sementara 20 (yang tewas). 19 pekerja dan satu anggota TNI yang gugur," kata Tito dalam jumpa pers di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (5/12/2018).

Aparat TNI-Polri masih berusaha mengejar KKB dan mencari para pekerja yang jadi korban.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com