Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tim DVI Kesulitan Identifikasi Jenazah yang Ditemukan di Selat Malaka

Kompas.com - 03/12/2018, 21:47 WIB
Citra Indriani,
Khairina

Tim Redaksi

PEKANBARU, KOMPAS.com - Tim Disaster Victim Investigation (DVI) Rumah Sakit Bhayangkara Polda Riau masih berupaya mengidentifikasi para korban yang ditemukan tewas mengapung di perairan Selat Malaka wilayah Desa Pambang, Kecamatan Bantan, Kabupaten Bengkalis, Riau.

Petugas medis mengalami kesulitan identifikasi karena jasad korban sudah rusak.

"Saat ini ada enam jenazah yang sedang kami identifikasi. Dua sudah teridentifikasi bernama Mimi Dewi (32) dan Ujang Chaniago (48). Keduanya warga asal Sumatera Barat (Barat), dan sudah dijemput pihak keluarga," ungkap Kasubbid Pelayanan Medis Kedokteran Kepolisian RS Bhayangkara Polda Riau, Kompol Supriyanto pada Kompas.com, Senin (3/12/2018).

Korban yang ditemukan tewas mengapung di perairan Selat Malaka berjumlah 9 orang. Satu jenazah dilakukan otopsi di RSUD Dumai.

"Yang kami terima 8 jenazah kiriman daripada Polres Bengkalis, dalam hal ini kami koordinasi dengan Polres Bengkalis, terkait dengan terjadinya kecelakaan laut," sebut Supriyanto.

Baca juga: Jenazah yang Ditemukan di Perairan Selat Malaka Kini Berjumlah 9 Orang

Saat ini sudah dibentuk tim yang berjumlah 20 orang dari DVI yang menangani 6 jasad korban tersebut.

"Kami kesulitan melakukan identifikasi, karena kondisi tubuh korban sudah membusuk lanjut, kemudian minimnya data-data antemortem (pengumpulan riwayat dan data jenazah korban kecelakaan atau bencana)," ucap Supriyanto.

Tadi sore, datang satu lagi diduga keluarga korban ke RS Bhayangkara Polda Riau.

"Tadi ada satu keluarga diduga keluarga korban dari Medan, Sumatera Utara (Sumut). Namun saat ini masih kami proses dan pengambilan data antemortemnya. Nantinya kami akan mencocokkan data antemortem maupun postmortem (data-data fisik khas korban sebelum meninggal)," kata Supriyanto.

Setelah itu, pihaknya akan melakukan rapat konsolidasi, dan kemudian baru diumumkan apakah sudah terverifikasi atau belum

"Kalau belum, kami akan melakukan pencocokan data primer, yaitu pengecekan DNA. Memang identifikasi ini membutuhkan waktu sedikit lama," jelas Supriyanto.

Artinya, saat ini sudah ada 3 keluarga korban yang datang ke RS Bhayangkara untuk menentukan identitas korban.

"Berarti sekarang ada 5 jenazah lagi yang belum ada data antemortem maupun postmortem," ungkapnya.

Baca juga: Delapan Jenazah di Selat Malaka Diperkirakan Sudah Mengapung 1 Minggu

Untuk itu, bagi masyarakat yang merasa kehilangan keluarganya, bisa melapor ke RS Bhayangkara Polda Riau, di Jalan Kartini, Pekanbaru.

"Kami mengimbau, mungkin ada yang merasa kehilangan anggota keluarga, segera melaporkan diri untuk dilakukan pendataan antemortemnya. Karena RS Bhayangkara Polda Riau telah membuka posko postmortemnya," jelas Supriyanto.

Sebelumnya, 9 mayat ditemukan mengapung di Perairan Selat Malaka wilayah Desa Pambang, Kecamatan Bantan, Bengkalis, Riau.

Para korban ini sebagian ditemukan sejumlah nelayan dan sebagian ditemukan oleh petugas kepolisian, TNI dan Basarnas pada saat melakukan penyisiran.

Para korban ini ditemukan sekitar 10 mil dari perbatasan laut antara Indonesia dengan Malaysia.

Kompas TV Pantai Kampung Nipah menawarkan pemandangan Selat Malaka dan sensasi berburu kerang kepah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com