KOMPAS.com - Ratusan aparat gabungan TNI-Polri di Papua disiagakan untuk mengantisipasi hari ulang tahun Organisasi Papua Merdeka (OPM) pada hari Sabtu (1/12/2018) lalu.
Aparat tidak mau kecolongan adanya gangguan keamanan ataupun pengibaran bendera Bintang Kejora. Pengibaran bendera Bintang Kejora sering terjadi pada HUT OPM tersebut.
Papua pun dinyatakan siaga satu sejak hari Jumat (30/11/2018) hingga Senin (3/12/2018).
Berikut ini fakta di balik pengamanan aparat di saat HUT OPM di Papua:
Sebanyak 500 personel gabungan TNI-Polri disiagakan di Mimika, Papua, untuk mengantisipasi aktivitas pada hari Sabtu (1/12/2018) yang diklaim sebagai hari ulang tahun Organisasi Papua Merdeka (OPM).
Kabagops Polres Mimika AKP Andyka Aer mengatakan, ada sejumlah titik di Kota Timika yang menjadi fokus pengamanan, seperti di Jalan Sosial dan Lapangan Timika Indah.
Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi bentuk kegiatan dalam memperingati HUT OPM maupun pengibaran bendera bintang kejora yang kerap dilakukan sekelompok warga.
Selain menempatkan personel di titik-titik tertentu, aparat TNI - Polri juga melakukan patroli keliling kota hingga pinggiran kota, serta melakukan razia kendaraan di sejumlah lokasi sejak Jumat malam.
Baca Juga: HUT OPM, Siaga Satu Ditetapkan di Timika
"Untuk status siaga ditetapkan siaga satu. Mulai Jumat hingga Senin (3/12/2018) pagi," kata AKP Andyka, Jumat (30/11/2018) malam.
Sementara itu, saat apel hari Jumat pagi, Pjs. Kapolres Mimika AKBP Fernando Sanches, mengatakan kepada seluruh personel untuk mengamankan diri sendiri dengan cara saling mengenal satu dengan yang lain serta mengusahakan pendekatan tanpa kekerasan kepada warga.
"Untuk itu, selama melakukan monitoring lapangan dia mengharapkan kepada anggota untuk tidak bertindak arogan," tutur Shances.
Baca Juga: TNI di Papua Diminta Waspada Pasca-pembunuhan 2 Tentara oleh OPM
Dandim 1710 Mimika Letkol Pio L Nainggolan mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk tidak terlibat dalam aksi separatis saat HUT OPM tersebut.