Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Warga Ngariboyo Magetan: Serbuan Ribuan Ulat Bulu Itu Sudah Biasa

Kompas.com - 03/12/2018, 11:41 WIB
Sukoco,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

MAGETAN, KOMPAS. com – Sri, salah satu warga Desa Ngariboyo Kabupaten Magetan Jawa Timur terlihat menyapu lantai rumahnya yang banyak terdapat ulat bulu jenis ulat jati pada Senin (3/12/2018) pagi.

Sri yang ditemui Kompas.com mengaku, rumahnya yang berbatasan langsung dengan kebun jati milik warga setempat diserbu ulat bulu berwarna hitam sebesar lidi tusuk sate sejak Minggu (02/12/2018) siang.

“Hari Minggu siang yang banyak. Mungkin karena kemarau yang panjang sehingga pas hujan turun ulat jatinya banyak,” ujarnya.

Dari pantauan Kompas.com, hampir seluruh ruangan di rumah Sri yang merupakan istri Sekretaris Desa Ngariboyo tersebut terdapat ulat bulu.

Sementara di bagian halaman dan pekarangan rumahnya, koloni ulat bulu juga terlihat bergelantungan.

Baca juga: Ribuan Ulat Bulu Serang Warga Perumahan di Magetan

Meski demikian, Sri mengaku hanya membersihkan rumahnya dengan menyapu tanpa membunuh ulat bulu tersebut.

“Ini ulat jati, tidak membuat gatal. Paling seminggu juga hilang, berubah jadi entung (kepompong). Enggak usah dibunuh, disapu saja,” imbuhnya.

Serangan ulat jati saat ini menurut Sri masih lebih sedikit dibandingkan enam tahun lalu.

Saat itu, saking banyaknya ulat jati membuat jalan penghubung antardusun di depan rumahnya dipenuhi ulat yang merayap di jalan dan bergelantungan di pohon dipinggir jalan.

“(Enam tahun lalu) Sampai ada anak sekolah terjatuh dari motor karena takut melihat ulat bergantungan di jalan,” ucapnya.

Baca juga: Cerita di Balik Hobi Unik Yuli Gemar Bermain dengan Ulat Bulu di Wajah

Sudah biasa diserang ulat bulu

Tanaman kayu jati di kebun warga Desa Ngiriboyo di Magetan membuat ulat bulu jenis ulat jati menyerbu ke rumah warga di awal musim hujan setelah kemarau yang panjang.KOMPAS.com/SUKOCO Tanaman kayu jati di kebun warga Desa Ngiriboyo di Magetan membuat ulat bulu jenis ulat jati menyerbu ke rumah warga di awal musim hujan setelah kemarau yang panjang.

Banyaknya ulat bulu di awal musim penghujan menurut Markum, salah satu warga Desa Ngariboyo, merupakan hal biasa. Terutama bagi mereka yang tinggal tak jauh dari kebun yang ditanami kayu jati.

Setiap musim hujan tiba, telur ulat menetas dan memakan daun jati yang mulai bersemi. Sejumlah kebun yang lumayan luas di Desa Nagriboyo memang ditanami kayu jati oleh pemiliknya.

“Kalau ulat jati itu biasa disini, apalagi musim hujan begini. Paling beberapa rumah yang dekat dengan kebun jati saja, rumah lainnya aman saja,” katanya.

Baca juga: Ribuan Ulat Bulu Serang Rumah Warga di Klungkung Bali

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com