Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kronologi Longsor Pemandian Daun Paris di Karo yang Tewaskan 7 Mahasiswa

Kompas.com - 03/12/2018, 08:00 WIB
Aprillia Ika

Editor

MEDAN, KOMPAS.com - Sebanyak tujuh mahasiswa Universitas Prima Indonesia Medan tewas akibat longsor di lokasi pemandian air panas Daun Paris, di Desa Semangat Gunung, Kecamatan Merdeka, Kabupaten Karo, Sumatera Utara, Minggu (2/12/2018) sekira pukul 06.00 WIB pagi.

Mereka merupakan ikatan mahasiswa Karo, yang sedang mengadakan malam keakraban (makrab).

Saat itu tembok penahan tanah yang berada tepat di belakang joglo tempat mereka beristirahat tiba-tiba ambruk.

Berikut kronologi kejadian, seperti dikutip dari Tribun-Medan.com.

Baca juga: Pemandian Daun Paris di Karo Longsor, 7 Mahasiswa Tewas, 9 Luka-luka

1. Tembok runtuh

Tribun-Medan.com mendapatkan keterangan dari seorang mahasiswa yang selamat bernama Ginting. Menurut Ginting, tepat sebelum kejadian dirinya bersama tiga rekannya belum tertidur.

Posisi mereka kala itu sedang beristirahat dan membelakangi tembok. terdengar suara bergemuruh sebelum tembok runtuh.

"Kalau tanda-tandanya kami dengar ada suara seperti reruntuhan rumah gitu. Setelah itu, kami pun panik terus kami semua lari berpencar. Saya pun sempat jatuh juga," ujarnya.

Lantaran panik, Ginting mengaku tidak bisa membangunkan teman-temannya yang lain untuk ikut menyelamatkan diri.

2. Angin bertiup kencang

Mahasiswa lainnya Randa Christianta Purba mengungkapkan kejadian nahas tersebut terjadi sekira pukul 06.00 WIB pagi.

Baca juga: BPBD Karo Hentikan Evakuasi Mahasiswa Unpri di Pemandian Daun Paris

Ia mengaku tidak mengetahui secara persis bagaimana tembok setinggi kurang lebih tiga meter itu runtuh. Pasalnya, ia berada di lokasi joglo yang berbeda.

"Kalau awalnya saya tidak tau persis, soalnya saya tidur di joglo sebelah. Tapi ini karena memang temboknya sepertinya tidak kuat menahan tanah yang di atas," ujar Randa.

Ia menjelaskan, sebelum peristiwa tersebut terjadi, angin yang ada di sekitar lokasi pemandian itu memang bertiup cukup kencang.

Selain itu, terpal penutup joglo tempat mereka beristirahat juga sempat terbang dua kali.

Ia menyebutkan, pada saat pukul 05.00 WIB dirinya masih terbangun karena mengecek para peserta makrab yang lain.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com