Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Ini Rela Beli Bekas Galian Pasir untuk Disulap jadi Kebun Buah Naga

Kompas.com - 02/12/2018, 11:17 WIB
Irwan Nugraha,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

TASIKMALAYA, KOMPAS.com - Maraknya penambangan galian pasir ilegal di beberapa wilayah KotaTasikmalaya, menjadi perhatian besar salah seorang pengusaha setempat.

Bagaimana tidak, dulu Kota Tasikmalaya dikenal sebagai kota seribu bukit, menjadi tandus akibat kegiatan penambangan pasir ilegal.

Hal ini menjadi perhatian seorang pria paruh baya bernama Lungna Jaya. Dia memberi perhatian terhadap lahan-lahan bekas galian pasir orang lain untuk kemudian ditanami kembali dengan tumbuhan buah-buahan. 

Berangkat dari keprihatinan itu, dia membeli areal bekas galian pasir dan dijadikan areal kebun buah naga.

"Buah naga di sini tak dijual, hasil  panen suka dibagikan saja tiap tahunnya. Paling dijadikan rekreasi para kolega saya di tempat ini," jelas Lungna Jaya, kepada wartawan saat mengajak panen buah Naga di Situbeet, Kelurahan Cipari, Kecamatan Mangkubumi, Kota Tasikmalaya, Minggu (2/12/2018).

Kebun buah naga miliknya berawal dari penanaman bibit hampir beberapa tahun lalu. Tumbuhan ini ternyata bisa tumbuh subur di tanah kebunnya bekas galian pasir. Padahal, dulunya lokasi kebun adalah bukit yang digali pasirnya menjadi rata dan terlihat tandus. Tapi, berkat kegigihannya areal bekas galian sekarang menjadi asri, hijau, sejuk dan menghasilkan buah naga.

"Bagus kalau buahnya. Apalagi kalau dipetik langsung kualitasnya semakin bagus. Coba saja, pasti beda dengan buah naga yang di supermarket," tambah Lungna, sembari memberikan potongan buah Naga kepada para wartawan.

Hampir setiap tahun, dirinya selalu melakukan panen buah Naga dan hasilnya tak dijual. Bahkan, beberapa warga sekitar pun selalu kebagian buah Naga gratis tersebut karena sengaja tak dijual ke pasaran. Padahal, setiap panen buah Naga di kebunnya bisa mencapai puluhan kuintal.

"Bisa sampai puluhan kuintal lah sekali panen," ungkapnya. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com