Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada Keretakan di Jalur Puncak, Polisi Berlakukan 1 Lajur

Kompas.com - 29/11/2018, 13:36 WIB
Ramdhan Triyadi Bempah,
Khairina

Tim Redaksi

BOGOR, KOMPAS.comTalud atau dinding penahan tanah di lokasi perbaikan longsor di kawasan Riung Gunung, Puncak, Bogor, Jawa Barat, retak.

Kasubag Humas Polres Bogor Ajun Komisaris Ita Puspita Lena mengatakan, peristiwa tersebut terjadi pada Rabu (28/11/2018) setelah hujan deras mengguyur kawasan Bogor.

Retakan itu menyebabkan separuh badan jalan di lokasi tidak dapat digunakan karena terdapat rekahan selebar 30 sentimeter di sela antara talud dan badan jalan.

Baca juga: Jalur Puncak Bogor Diperlebar

Ita mengatakan, polisi mengambil tindakan dengan melakukan rekayasa lalu lintas untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan.

"Kita lakukan rekayasa lalu lintas karena hanya dapat digunakan satu lajur saja secara bergantian," ucap Ita, Kamis (29/11/2018).

Ita menambahkan, sejauh ini petugas masih berkoordinasi dengan sejumlah instansi terkait atas peristiwa itu.

Dia pun mengimbau kepada masyarakat yang menuju Cianjur dan Bandung agar menggunakan jalur alternatif via Jonggol.

"Kami sarankan kepada masyarakat untuk mencari jalur alternatif lain. Masyarakat juga harus waspada di musim hujan seperti sekarang ini," sebutnya. 

Kompas TV Aktivitas vulkanik Gunung Merapi terus meningkat dalam beberapa hari terakhir. Berdasarkan pantauan Balai Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi Yogyakarta sempat terjadi guguran kubah lava sejauh 300 meter. Namun kondisi ini masih dikategorikan aman selama tidak ada aktivitas dalam zona 3 kilometer dari Puncak Gunung Merapi. Setelah sempat landai selama beberapa bulan aktivitas vulkanik Gunung Merapi di perbatasan Jawa Tengah dan Yogyakarta kembali bergeliat dalam beberapa pekan terakhir. 22 November lalu Balai Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi Yogyakarta mencatat terjadi 4 kali guguran kuba lava yang mengarah ke hulu Sungai Gendol di Kabupaten Sleman. Menurut PVMBG kubah lava Merapi saat ini masih terbilang kecil dengan volume 308 ribu meter kubik namun bisa memicu guguran kubah lava yang terus membesar.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com