Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cegah Masuknya Flu Burung, Love Bird dan Ayam Filipina Dimusnahkan

Kompas.com - 28/11/2018, 18:07 WIB
Kontributor Wamena, John Roy Purba,
Khairina

Tim Redaksi

JAYAPURA, KOMPAS.com - Balai Karantina Pertanian Kelas 1 Jayapura, Papua, menyita dan memusnahkan sebelas ekor hewan jenis unggas, karena tidak memiliki dokumen resmi, saat masuk ke Kota Jayapura, Rabu (28/11/2018).

Sebelas unggas terdiri dari 6 ekor burung love bird, satu merpati dan ayam Filipina masuk ke Kota Jayapura melalui jalur pelabuhan.

Kepala Balai Karantina Pertanian Kelas 1 Jayapura Muhlis Natsir mengungkapkan, pihaknya selama ini intens melakukan razia pada saat kapal penumpang sandar di pelabuhan dan juga terhadap orang yang masuk melalui jalur perbatasan.

“Tujuan kami melakukan razia, guna mencegah masuknya hewan dan tumbuhan yang dilarang masuk ke Papua. Hal itu sesuai dengan peraturan daerah, yakni mencegah masuknya virus flu burung dan juga penyakit tanaman,” ungkapnya, saat ditemui melakukan pemusnahan terhadap unggas hasil razia.

Baca juga: Karantina Pertanian Pastikan Kesehatan 17 Kuda Asian Games Asal Belgia

Dikatakan, pemusnahan hewan dan tumbuhan ini didasarkan pada Undang-undang nomor 16 tahun 1992/ PP nomor 82 tahun 2000, sesuai SK Gubernur Papua nomor 158 tahun 2004, tentang larangan pemasukan unggas dan produk-produk lainnya ke Papua.

“Untuk mencegah masuknya penyakit flu burung, maka balai karantina melakukan pengawasan ketat di Pelabuhan Jayapura, Bandara Sentani, serta perbatasan negara antara Indonesia dengan PNG,” jelasnya.

Seperti hari ini, ungkap Natsir, sebanyak 11 ekor unggas hasil razia langsung dimusnahkan, yakni 7 ekor burung dan 4 ekor ayam filipina. Disamping itu ada daging babi dan bibit pohon pisang juga ikut dimusnahkan.

Dikatakannya pemusnahan di lakukan dengan cara menyuntik unggas menggunakan magnesium sulfat. Secara bersamaan, bibit pohon pisang dilakukan pembakaran ke dalam incinerator.

“Ini dilakukan untuk mencegah tangkal terhadap masuknya media pembawa virus dan penyakut baik dari pelabuhan, bandara dan pelabuhan lainya di Papua. Bagi siapa pun yang akan mendatangkan dan memasukkan hewan atau tumbuhan dari luar Papua, harus meminta rekomendasi pemasukan dan pengeluaran dari instansi terkait, tempat hewan dan tumbuhan tersebut dibawa,” tandas Natsir.

Kompas TV 205 ekor ayam disita oleh TNI AL yang berpatroli di perairan Ujung Tamiang, Aceh.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com