Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tersisa 59 Pasang dan 10 Ekor di Dunia, Populasi 2 Jenis Burung Ini Pulih

Kompas.com - 27/11/2018, 12:09 WIB
Rosyid A Azhar ,
Farid Assifa

Tim Redaksi

GORONTALO, KOMPAS.com – Dua jenis burung berhasil selamat dari kepunahan setelah ada upaya konservasi. Kedua burung ini adalah ibis botak utara atau northern bald ibis (Geronticus eremita) dan merpati merah muda atau pink pigeon (Nesoenas mayeri).

Keberhasilan ini tidak lepas dari kegiatan konservasi oleh BirdLife International. Lembaga ini telah melakukan kajian yang mendalam terhadap risiko kepunahan burung-burung di dunia yang diperbarui setiap tahun.

BirdLife memiliki peran sebagai Red List Authority bagi jenis burung untuk Daftar Merah Spesies Terancam Punah Badan Konservasi Dunia (The IUCN Red List of Threatened Species).

Ibis botak utara berada di antara 222 jenis burung di dunia yang tergolong sebagai jenis berstatus kritis (Critically Endangered)—kategori ancaman tertinggi yang memungkinkan jenis tersebut punah. Namun, jenis ini kini telah pulih sehingga telah masuk daftar kategori ancaman yang lebih rendah.

Baca juga: Melepasliarkan Maleo, Menjaga Burung Langka Agar Tidak Punah

Merpati merah muda bahkan telah melalui perjalanan lebih jauh menuju status terselamatkan. Jenis ini telah didaftarkan dari status kritis ke genting (Endangered) pada tahun 2000. Kini status ancamannya telah menurun menjadi rentan (vulnerable).

“Upaya konservasi yang terencana telah berhasil meningkatkan status dari Northern Bald Ibis dan Pink Pigeon,” kata Roger Safford, Senior Programme Manager BirdLife International, Selasa (27/11/2018).

Burung ibis botak utara awalnya hanya tersisa 59 pasang di Taman Nasional Souss-Massa, Maroko. Padahal burung ini pernah tersebar luas dan menjadi jenis burung yang diidolakan di Afrika Utara, Timur Tengah, dan Eropa Selatan, dan bahkan digunakan sebagai hieroglif di masa Mesir kuno.

Namun, pada 1998, hilangnya habitat, penggunaan pestisida, dan perburuan telah mendorong populasinya ke jumlah terendah sepanjang masa hingga menyisakan hanya 59 pasang.

Baca juga: Profauna Berhasil Catat 50 Jenis Burung di Kediri

Status merpati merah muda (Nesoenas mayeri) telah turun dari genting menjadi rentan setelah beberapa dekade berhasil mengontrol spesies invasif dan merestorasi habitatnya di Mauritius, pulau di mana burung Dodo (Raphus cucullatus) bertemu dengan kematiannya.

Pada 1990, populasi merpati merah muda telah berkurang menjadi hanya 10 individu liar karena hilangnya habitat dan introduksi predator, yaitu tikus hitam (Rattus rattus), monyet ekor panjang (Macaca fascicularis), dan garangan kecil india (Herpestes auropunctatus).

“Keberhasilan ini merupakan kabar baik bagi dunia dan menjadi inspirasi bagi kegiatan konservasi di manapun,” tutur Agis Dian Agista, Direktur Eksekutif Burung Indonesia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com