Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tugu Santri di Karawang, Tugu Penghormatan untuk Para Santri yang Pertama Kali Dibangun

Kompas.com - 26/11/2018, 21:31 WIB
Farida Farhan,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

KARAWANG, KOMPAS.com - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil meresmikan tugu santri di Masjid Agung Karawang, Jawa Barat untuk menghormati para santri. Tugu tersebut memuat kujang, mushaf Alquran, hingga kemudi kapal.

Pria yang akrab disapa Emil menyebutkan, Karawang dipilih jadi yang pertama dibangun tugu tersebut lantaran  sebagai tempat pertama penyebaran islam di Jawa Barat. Terlebih Masjid Agung Karawang didirikan Syekh Quro adalah masjid tertua di pulau Jawa.

"Kita menghormati sejarah karena di sini ada kelompok masyarakat istimewa. Islam muncul pertama kali di Jabar tepatnya di masjid ini di tahun 1418," kata Emil, saat meresmikan tugu santri di Masjid Agung Karawang, Senin (26/11/2018) malam.

Sebagai penghormatan kepada santri, tugu tersebut akan dibangun di 26 kabupaten/kota se-Jabar. Hanya saja, ia berharap tugu santri tak hanya sebagai simbol.

Baca juga: Sopir Pikap Santri di Cipondoh Belum Punya SIM

"Kami harap tidak hanya jadi simbol, kita merasa bangga tidak hanya simbol tapi santri multi talenta, tidak hanya di bidang keagamaan namun juga di pemerintahan, bisnis dan lainnya," ungkap Emil.

Tugu santri di Masjid Agung Karawang terdiri dari empat kujang, dan pada bagian puncaknya terdapat mushaf Al Quran yang terbuka. Sementara di bagian tengah terdapat simbol kemudi kapal laut.

"Kemudi kapal menunjukkan proses penyebaran islam oleh Syekh Quro dilakukan melalui jalur laut di pesisir Karawang," ujar Ketua Dewan Kemakmuran Masjid Agung Karawang Acep Djamhuri.

Pihaknya, kata Acep, ingin memberikan  pemahaman jika Syekh Quro menyebarkan Islam melalui jalur laut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com