Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penyaluran Bantuan Pangan Non-tunai, Sebagian Warga Terima Telur Busuk

Kompas.com - 26/11/2018, 06:09 WIB
Moh. SyafiĆ­,
Farid Assifa

Tim Redaksi

JOMBANG, KOMPAS.com - Temuan telur busuk dan tidak layak konsumsi mewarnai pelaksanaan penyaluran Bantuan Pangan Non-tunai (BPNT) di Kabupaten Jombang, Jawa Timur.

Sejumlah agen dan keluarga penerima manfaat (KPM) mengeluhkan kondisi tersebut. Di Kabupaten Jombang, penyaluran BPNT bagi 100.561 KPM dimulai pertengahan bulan November 2018.

Temuan adanya telur busuk dan dihinggapi ulat salah satunya terjadi saat penyaluran BPNT bagi KPM di Desa Morosunggingan, Kecamatan Peterongan, Kabupaten Jombang, Minggu (25/11/2018).

"Hari ini dapatnya beras sama telur. Telurnya busuk dan banyak ulatnya, tapi yang satu (paket) baik. Tadi langsung ditukarkan," ungkap Nur Tafiyah, warga Desa Morosunggingan.

Meski sempat mendapatkan telur dengan kondisi yang tidak layak konsumsi, Nur mengaku tidak bisa berbuat banyak.

"Kecewa ya kecewa, tapi dibilang tidak ya tidak. Lha wong (cuma) dikasih," katanya.

Penyaluran BPNT dengan komoditas beras dan telur di Desa Morosunggingan dipusatkan di balai setempat. Sebabnya, agen di desa ini belum menerima alat gesek elektronik data capture (EDC) untuk progran BPNT.

Baca juga: Mensos Minta Kualitas Pangan bagi Keluarga Penerima BPNT Ditingkatkan

Perangkat Desa Morosunggingan, Suyanto mengungkapkan, beras dan telur yang disalurkan kepada warga penerima BPNT sudah tersedia dalam kemasan. Paket beras berisi 7 kilogram dan paket telur berisi 10 butir.

Setiap KPM, berdasarkan nominal bantuan yang diterima, mendapatkan 1 paket beras dan 2 paket berisi telur. Paket beras dan telur tersebut bisa diambil warga setelah menyelesaikan proses administrasi pengambilan.

Sayangnya, ungkap Suyanto, 50 persen paket telur dikembalikan oleh warga karena rusak, busuk ataupun dikerubuti belatung.  

"Sampeyan kan tahu sendiri, dengan kondisi seperti itu layak (dikonsumsi) atau tidak. Tadi ada 50 persen lebih yang dikembalikan atau ditukarkan," jelas Suyanto, tanpa merinci jumlah KPM di Desa Morosunggingan.

Keluhan terhadap kondisi telur busuk ataupun kondisi rusak dan tidak layak konsumsi sebelumnya juga ditemukan di Desa Ngampungan, Kecamatan Bareng, Kabupaten Jombang.

Siti Fatimah, agen penyalur BPNT di Desa Ngampungan mengungkapkan, dirinya melayani 335 KPM. Beberapa hari lalu, dia menerima telur dari pemasok yang akan disalurkan kepada ratusan KPM di desanya.

Dari ribuan butir telur yang diterimanya, terdapat sekitar 25 butir telur diterima dalam kondisi rusak.

"Saya kira tidak banyak, sekitar 25 yang rusak, ada 2 yang busuk," kata Siti Fatimah.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com