Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Puting Beliung Rusak Lahan Pertanian, Petani Terancam Merugi

Kompas.com - 24/11/2018, 11:58 WIB
Amran Amir,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

LUWU UTARA, KOMPAS.comPuting beliung disertai hujan deras yang menerjang dua desa yakni Desa Torpedo dan Desa Pengkendekan di Luwu Utara, Sulawesi Selatan, sejak Kamis (22/11/2018), merusak tanaman jagung dan sejumlah tanaman perkebunan warga.

Akibatnya, tanaman jagung warga rusak sehingga produksi diperkirakan turun dan terancam merugi.

Salah seorang petani, Kamil, mengatakan, tanaman yang rusak akibat puting beliung selain jagung adalah jeruk, pisang, durian, dan mangga.

Para petani tak bisa menyelamatkan tanaman atau melakukan panen lebih awal karena sibuk memperbaiki rumah yang juga mengalami kerusakan karena puting beliung.

“Yang paling berdampak rusaknya yaitu tanaman Jagung karena sebagian sudah siap panen tapi rebah. Begitu pun dengn yang baru berumur 2 bulan ikut rebah. Kami belum bisa memanen dini atau menyelamtkan tanaman karena masih sibuk memperbaiki rumah kami yang rubuh,” kata Kamil, Sabtu (24/11/2018).

Kepala Pelaksana BPBD Luwu Utara, Alauddin Sukri mengimbau warga agar menyelamatkan tanaman setelah memperbaiki rumah mereka yang rusak.

“Beberapa lahan pertanaman masyarakat yang mengalami kerusakan seperti Jagung, semoga tidak mengalami Fuso karena saya lihat sudah bisa dipetik,” ujar Alauddin.

Alauddin mengimbau masyarakat Luwu Utara agar waspada dalam menghadapi cuaca yang belakangan ini hujan deras disertai angin kencang.

“Diharap masyarakat tetap waspada karena akhir November dan awal Desember hingga Februari berdasarkan laporan BMKG Masamba Luwu Utara, sangat tinggi terjadinya risiko bencana seperti banjir, puting beliung, dan tanah longsor pada wilayah tertentu,” ujar Alauddin.

Menurut dia, pada Desember hingga Februari, Luwu Utara memasuki puncak musim hujan dengan intensitas curah hujan dari 200 – 400 mm.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com