Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Parepare Kritik Bantuan untuk Korban Gempa Sulteng yang Menumpuk Belum Disalurkan

Kompas.com - 23/11/2018, 12:05 WIB
Suddin Syamsuddin,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi


PAREPARE, KOMPAS.com - Amanah masyarakat Parepare, Sulawesi Selatan, berupa bantuan untuk korban bencana gempa, tsunami dan likuifaksi di Sulawesi Tengah, masih menumpuk di kantor BPBD dan Dinas Pendidikan Kota Parepare, Sulawesi Selatan.

Wali Kota Parepare Taufan Pawe sebelumnya menyebut jika tidak ada halangan akan mendistirbusikan bantuan tersebut, Jumat (23/11/2018).

Namun, hingga siang ini, belum ada kepastian mengenai rencana tersebut.

 

"Sesuai jadwal kami telah menyiapkan bantuan yang menumpuk di aula kantor. Makanan yang kedaluwarsa sudah kami pisahkan dengan makanan yang masih layak. Bantuan di Dinas Pendidikan ini siap angkut. Rencana memang hari ini, namun belum ada perintah pimpinan," kata Plt Kepala Dinas Pendidikan Kota Parepare, Kadarusman, Jumat (23/11/2018).

Baca juga: Takut Gempa Susulan, Pegawai Pemda Mamasa Layani Warga di Luar Kantor

Sementara, di Kantor BPBD Parepare, puluhan ton bantuan untuk korban di Palu, Sigi dan Donggala, Sulawesi Tengah juga masih menumpuk.

Bahkan, kondisinya lebih parah dibanding yang ada di Dinas Pendidikan Kota Parepare. Bantuan berupa pakaian bekas terlihat basah karena terkena hujan.

Hingga kini, pihak Dinas Pendidikan dan BPBD Parepare masih menunggu perintah dari Wali Kota Parepare untuk menyalurkan bantuan itu.

Dikritik warga

Warga Parepare menyampaikan kritik kepada Pemerintah Parepare atas menumpuknya bantuan untuk korban gempa ini.

"Pemerintah Kota Parepare kami anggap tidak amanah. Bayangkan bantuan dari warga Parepare di sejumlah instansi belum juga diantarkan, bahkan sampai dibiarkan rusak dan kedaluwarsa," kata salah seorang tokoh masyarakat Kota Parepare, Rudi Najamuddin.

Baca juga: Cerita Dua Ibu Melahirkan di Tenda Pengungsian Gempa Mamasa...

Rudi yang juga merupakan relawan saat terjadi musibah yang memporak porandakan Palu, Sigi dan Donggala merasa prihatin melihat bantuan yang menumpuk itu.

Hal ini mengingat masyarakat korban bencana itu masih membutuhkan bantuan.

"Saya pernah beberapa kali membawa bantuan ke Palu, Sigi dan Donggala merasa prihatin. Para korban di Sulteng masih sangat membutuhkan bantuan, utamanya makanan. Kalau tidak mampu pemerintah semestinya bekerja sama dengan relawan seperti kami. Kami siap mengantarkan bantuan itu," ujar Rudi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com