Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral Bus Tayo Sukoharjo, Siap Ajak Wisatawan Nikmati Pemandangan Taman Pakujoyo

Kompas.com - 23/11/2018, 07:53 WIB
Muhlis Al Alawi,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

SUKOHARJO, Kompas.com — Sepekan terakhir, media sosial dihebohkan dengan viralnya penampakan 'bus tayo' asal Kelurahan Gayam, Kecamatan Sukoharjo, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah.

Bukan tanpa sebab. Bus tingkat asal Sukoharjo itu dibuat lantaran terinspirasi dari tontonan serial animasi anak-anak Tayo The Little Bus yang diputar di salah satu televisi swasta.

Nampak pada bagian depan bus, terdapat gambar mata dan mulut sehingga mirip dengan karakter Tayo. Di kaca depan tertulis Tayo dengan akronim Taman Pakujoyo.

Sejak diposting di instagram ics_infocegatansolo, kehadiran bus tayo warna merah itu disukai hingga puluhan ribu netizen.

Lurah Gayam, Havid Danang menyatakan, pembuatan Bus Tayo terinspirasi dari film animasi Tayo The Little Bus asal Korea Selatan.

Baca juga: Mari Nikmati Lengangnya Jakarta dengan Naik Bus Wisata Gratis

Bus tingkat berwarna merah itu difungsikan untuk kepentingan wahana pariwisata di Taman Pakujoyo, Kelurahan Gayam, Kecamatan Gayam, Kabupaten Sukoharjo.

"Sebelumnya saya sudah memiliki ide membuat kereta wisata di taman Pakujoyo. Kebetulan saat ini lagi booming bus tayo. Makanya kemudian saya arahkan untuk membuat bus tayo saja," kata Havid.

Havid menggunakan istilah tayo lantaran memiliki kepanjangan Taman Pakujoyo. Untuk memudahkan warga mengingat nama bus, lalu disingkat dengan tayo.

Untuk membuat bus tayo, ia menggandeng seorang pengusaha bidang pariwisata dan perbengkelan. Hasilnya, tercipta bus tingkat dua lantai yang dimodifikasi khusus untuk wisatawan.

Kapasitas bus tayo Taman Pakujoyo bisa memuat penumpang sebanyak 30 orang. Sebanyak 20 penumpang dapat menempati lantai satu dan sisanya berada di lantai dua.

"Busnya dibuat agar wisatawan dapat menikmati pemandangan Taman Pakujoyo. Untuk itu bagian atas bus dibuat terbuka," ujar Havid.

Baca juga: Asian Games, PT Transjakarta Sediakan Bus Wisata dari Wisma Atlet

Bus warna merah itu akan melewati jalur khusus yang tidak bersinggungan dengan kendaraan lain.

"Busnya karena modifikasi maka dibuatkan trek khusus yang tidak bersinggungan dengan kendaraan lain. Kami sudah mengundang seluruh ketua RT untuk disepakati bersama jalan yang dilalui bus tayo tersebut. Kesepakatan itu dibuat agar saat lewat busnya tidak bersinggungan dengan kendaraan lain," kata Havid.

Soal keamanan dan keselamatan penumpang, Havid menyatakan, bus sudah melakukan uji lapangan.

Dengan uang Rp 5.000, kata Havid, warga akan disuguhi keindahan pemandangan taman pakujaya dan telaga sepanjang satu kilometer.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com