Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kurir Sabu Asal Aceh Lolos dari Vonis Mati

Kompas.com - 22/11/2018, 22:00 WIB
Kontributor Medan, Mei Leandha,
Farid Assifa

Tim Redaksi

MEDAN, KOMPAS.com - Amiruddin Alias Edoi (24), warga Dusun Bina Jaya, Menasah Asan, Madat, Aceh Timur, Aceh, lolos dari hukuman mati.

Hakim Ketua Majelis Pengadilan Negeri (PN) Medan Ahmad Sayuti memutuskan kurir narkoba ini dipenjara seumur hidup.

Padahal dirinya dinyatakan melanggar Pasal 114 ayat (2) UU RI Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika jo Pasal 132 ayat (1) UU RI Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika akibat memiliki 500 gram lebih sabu.

“Menghukum terdakwa dengan pidana penjara seumur hidup,” kata Sayuti, Kamis (22/11/2018).

Dari pemberitaan diketahui bahwa sebelumnya jaksa menuntut terdakwa dengan hukuman mati. Terdakwa bersama rekannya, Dedi Saputra Marpaung dan Zulkifli alias Joel (berkas terpisah) sama-sama dituntut mati.

Baca juga: Tergiur Rp 10 Juta, 2 Ibu Rumah Tangga Ini Mau Jadi Kurir Sabu

Terdakwa adalah anak buah Cece yang saat ini masuk daftar pencarian orang DPO. Terdakwa mendapat tugas menerima mobil dari Zul dan Dedi yang merupakan anak buah dari Amrizal yang tewas dalam pengungkapan.

Di dalam Toyota Avanza putih dengan nomor polisi B 2139 SZK yang baru tiba dari Aceh didapati dua tas ransel hitam berisi 15 bungkus sabu seberat 14,5 kilogram lebih dan 70.905 pil ekstasi seberat 20 kilogram lebih.

Sesuai arahan, Edoi bertemu dengan Zul di kawasan Jalan Asrama Medan pada Minggu (25/2/2018) lalu. Setelah itu, terdakwa menerima kunci mobil yang parkir di depan Hotel Antara di Jalan Gatot Subroto, Kota Medan.

Baca juga: BNN Samarinda Tangkap Kurir Sabu Berusia 14 Tahun

Terdakwa kemudian ditangkap BNN, menyusul diringkusnya Zul dan Dedi di loket bus Sempati Star. Rumah kontrakan terdakwa di Kompleks Taman Impian Indah Blok D, Jalan Banteng, Kota Medan, digeledah. Di sini ditemukan lagi lima bungkus sabu seberat 500 gram lebih.

Terdakwa mengaku mendapat sabu tersebut dari bosnya, Cece. Dia pun menjalani proses hukum hingga akhirnya divonis seumur hidup.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com