Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kapasitas Produksi Tambang Emas Tumpang Pitu Ditambah Jadi 8 Juta Ton Per Tahun

Kompas.com - 22/11/2018, 17:21 WIB
Achmad Faizal,
Khairina

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Operator Tambang Emas Tumpang Pitu Banyuwangi, PT Bumi Suksesindo, mengajukan penambahan kapasitas produksi meliputi peremukan bijih, penumpukan, dan pengolahan emas menjadi 2 kali lipat dari 4 juta ton menjadi 8 juta ton per tahun pada 2019.

Target kenaikan produksi itu, kata Presiden Direktur PT Bumi Suksesindo Adi Adriansyah Sukri, sejalan dengan ekspansi lapisan oksida sebesar dua kali lipat di wilayah kerja operasi Tujuh Bukit di Banyuwangi.

"Kami sedang laporkan kepada pemerintah tentang penambahan kapasitas produksi itu. Karena kaitannya dengan penambahan peralatan produksi dan luasan area produksi," katanya saat menjadi pembicara seminar tambang di Surabaya, Kamis (22/11/2018).

Baca juga: Raih Emas, Indonesia Melejit Masuk 10 Besar Olimpiade Astronomi Dunia!

Sementara, sampai semester I 2018, produksi emas BSI mencapai sebanyak 83.713 oz dan perak 48.226 oz. Tahun ini, target peremukan bijih, penumpukan, dan pengolahan emas sebanyak 6,2 juta ton, dari rencana semula 4,8 juta ton.

Di tahun pertama produksi yakni pada 2017, sebenarnya perusahaan menargetkan 100.000 oz, namun realisasinya 142.468 oz.

"Karena itu, di tahun-tahun selanjutnya, target produksi selalu bertambah," ujarnya.

Perusahaannya berkomitmen memproduksi emas di Tambang Tujuh Bukit secara efisien dengan teknologi pelindihan yang memperhatikan aspek lingkungan, serta konsumsi sianida dan konsumsi listrik yang lebih rendah.

"Perusahaan kami juga berkomitmen untuk terus meningkatkan persentase Tingkat Kandungan Dalam Negeri hingga 100 persen, baik dalam proses produksi ataupun pengadaan barang yang diperlukan," tutup Adi. 

Kompas TV Dari Kejuaraan Panjat Tebing Asian Championship 2018 yang digelar di Jepang, kontingen Indonesia tampil superior di kelas <em>speed</em> perorangan. Indonesia sukses mengawinkan medali emas putra dan putri di nomor ini. Indonesia sukses mempertahankan tradisi emas di olahraga panjat tebing. Ini setelah dua atletnya Alfian M Fajri dan Agustina Sari menjadi juara di kelas <em>speed</em> perorangan putra dan putri dalam ajang Asian Championship 2018 yang digelar di Kurayoshi, Prefecture Tottori, Jepang hari Sabtu (10/11/2018). Di kelas <em>speed</em> Putra Alfian menjadi yang tercepat setelah di pada babak final mengalahkan kompatriotnya dari Indonesia, Sabri dengan keunggulan waktu yang sangat tipis. Selain menyabet medali emas dan perak di kelas <em>speed</em> perorangan putra ini Indonesia juga berhasil meraih perunggu. Bahkan di perebutan tempat ketiga dua wakil Indonesia kembali bertarung antara Aspar Jaelolo menghadapi Veddriq Leonardo. Di kelas <em>speed</em> putri, Indonesia juga menyabet emas setelah Agustina Sari sukses mengalahkan atlet Tiongkok, Yi Ling Song dengan catatan waktu 8,366 detik berbanding 9,151 detik. Sementara peraih emas Asian Games, Aries Susanti Rahayu harus puas di posisi ke-3.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com