Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Respons Muslim ketika Dilaporkan Baiq Nuril ke Polda NTB

Kompas.com - 21/11/2018, 23:19 WIB
Fitri Rachmawati,
Farid Assifa

Tim Redaksi

MATARAM, KOMPAS.com - Setelah dilaporkan Baiq Nuril Maknun ke Polda Nusa Tenggara Barat, Senin lalu, Muslim, mantan atasan Baiq yang kini menjabat kepala Bidang Pemuda dan Olahraga Kota Mataram, sulit ditemui maupun dikonfirmasi terkait laporan tersebut.

Menurut rekan-rekan kerjanya di Dinas Pendidikan dan Olagraha Kota Mataram di Jalan Lingkar Selatan, Muslim mulai tidak terlihat sejak 4 hari lalu begitu kasus Nuril kembali mencuat ke publik sejak putusan Mahkamah Agung kembali menjerat perempuan ini.

Ketika ditanya lebih jauh ke mana mantan kepala SMA 7 Mataram itu, rekan-rekan sekantor Muslim memilih tidak berkomentar, apalagi terkait kasusnya.

Maryani, kepala Seksi Sarana dan Prasarana Pemuda dan Olahraga Kota Mataram, rekan sekerja Muslim, mengatakan dirinya tidak tahu pasti ketidakhadiran Muslim.

“Saya tidak tahu pasti ya, karena saya di bagian sini (ruangan yang berbeda). Jadi tidak begitu perhatikan, tetapi tiap hari di kantor, biasa saja seperti yang lain-lainnya," katanya.

“Kalau hari ini, karena ada acara pembukaan futsal, saya belum sempat ketemu dengan beliau,” lanjutnya.

Baca juga: Langkah Terbaru Baiq Nuril, Melaporkan Tindak Pelecehan Seksual ke Polda NTB

Ditanya soal kasus Nuril yang kembali mencuat dan menyeret nama Muslim, Maryani mengatakan ia dan rekan-rekan di Dispora tak pernah mengusik urusan pribadi Muslim. Sementara aktivitas di kantor berjalan seperti biasa.

“Kami tak pernah tanya, karena itu menurut kami urusan pribadi, tetapi sehari-hari semua berjalan seperti biasanya,” kata Maryani.

Keberadaan Muslim di rumahnya sendiri di Kampung Bugis, Pondok Perasi, Ampenan, Kota Mataram, tampak sepi. Rumahnya yang berjarak sekitar 7 kilometer dari kantornya tampak sepi.

Pintu rumah berwarna cokelat tertutup rapat. Hanya pagar rumah yang juga berwarna cokelat masih terbuka.

Di teras tersedia air mineral yang tersusun rapi. Bahkan karpet untuk para tamu sudah digelar. Namun Kompas.com yang menunggu Muslim tak juga ditemui, hingga akhirnya tersambung melalui ponsel bahwa dia belum bersedia berkomentar. “Nanti salah bicara, maaf ya,” katanya singkat.

Baca juga: Fakta Penting Kasus Baiq Nuril, Penjelasan MA hingga Surat untuk Jokowi

Saudara Muslim yang melihat kedatangan wartawan, dan menolak menyebutkan namanya, mengatakan bahwa Muslim tak akan berkata apapun kepada jurnalis.

“Sudah dibujuk banyak wartawan, dia ndak akan bicara, dia ndak mau. Banyak yang sudah datang, tapi dia ndak mau,” katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com