Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PDAM di Bandung Pakai Teknologi Impor Jepang, Wali Kota Imbau Warga Hemat Air

Kompas.com - 21/11/2018, 19:27 WIB
Putra Prima Perdana,
Farid Assifa

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirtawening Kota Bandung membangun Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) blok Gedebage untuk memaksimalkan pelayanan air bersih ke wilayah Gedebage.

Direktur Utama (Dirut) PDAM Tirtawening Kota Bandung, Sonny Salimi mengatakan, SPAM blok Gedebage menggunakan teknologi impor dari Jepang.

"Kami membangun SPAM Gedebage, menggunakan teknologi dari Jepang. Sehingga ke depan kita bisa melayani pelanggan dengan maksimal," ujar Sonny dalam acara Sosialisasi Penjaringan Calon Pelanggan Air Minum SPAM Gedebage PDAM Tirtawening di Komplek Metro Indah, Kota Bandung, Rabu (21/11/2018).

Lebih lanjut Sonny menambahkan, sumber air bersih yang dimanfaatkan oleh teknologi SPAM ini berada di Cikalong. Air bersih kemudian langsung disalurkan ke pelanggan baru di Blok Gedebage menggunakan SPAM.

Tidak hanya untuk warga Kecamatan Gedebage saja. Menurut Sonny, SPAM Blok Gedebage juga akan mengaliri warga di sekitar Bandung timur dan Bandung selatan.

SPAM Gedebage ini, lanjut Sonny, akan menghasilkan air sebanyak 700 liter per detik dengan cakupan pelanggan sekitar 50.000 hingga 60.000 sambungan baru.

"Sangat tergantung juga seberapa banyak pembangunannya," ucapnya.

Baca juga: Oded Tolak Permintaan Kemendagri Lantik Benny Bachtiar Jadi Sekda Kota Bandung

Untuk pembangunan awal, Sonny mengatakan pihaknya akan berupaya menggaet sekitar 41.772 sambungan baru. Menurut dia, untuk saluran utama sudah tersedia, tinggal membangun pipa saluran di lingkungan kewilayahan.

Sonny menjelaskan, pembangunan SPAM menggunakan dana bantuan dari Kementerian PUPR dan dari APBD Kota Bandung.

"Untuk tahun ini bantuan dari Pemkot Rp 150 miliar dan tahun depan Rp 100 miliar," terangnya.

Hemat air

Di tempat yang sama, Wali Kota Bandung Oded M Danial mengingatkan warga Kota Bandung untuk menghemat air meski sudah mendapatkan suplai air yang konstan.

"Kalau sudah dapat air banyak, harus bisa memanfaatkan semaksimal mungkin, bisa bersyukur dan beramal dengan air yang sudah ada. Termasuk menghemat penggunaan air," ujarnya.

Oded juga mengingatkan agar warga tidak bergantung pada suplai air dari PDAM Tirtawening.

"Saya termasuk warga yang tidak mendapat suplai air dari PDAM. Makanya saya membuat sumur resapan di rumah, alhamdulillah tidak pernah kekurangan sampai sekarang," katanya.

Pembangunan SPAM ini, lanjut Oded sudah direncanakan sejak 2016 lalu. Menurut dia, Pemkot Bandung akan kembali menganggarkan Rp 100 miliar sebagai pendamping bantuan dana hibah dari Kementerian PUPR.

Baca juga: Polemik Sekda Kota Bandung, Ridwan Kamil: Saya Mah Gak Ada Kepentingan

Dengan pembangunan SPAM Gedebage ini, Oded berharap PDAM bisa memberikan bantuan maksimal kepada masyarakat terutama di Bandung Timur.

"Ini kan teknologinya berbeda dengan SPAM yang sebelumnya sudah ada, ini menggunakan teknologi dari Jepang, mudah-mudahan bisa memberikan pelayanan maksimal kepada warga,” tandasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com