Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ayah Pelaku Pelempar Pos Lantas di Lamongan Anggap Anaknya Berubah sejak Kenal ER

Kompas.com - 21/11/2018, 14:12 WIB
Hamzah Arfah,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

LAMONGAN, KOMPAS.com - Farikhin (50), ayah dari MSAH, salah satu tersangka pelempar pos lalu lintas (pos lantas) di kawasan Wisata Bahari Lamongan (WBL) di Kecamatan Paciran, Lamongan, menyebut, anaknya memang berubah sejak kenal ER, tersangka lain dalam kasus pelemparan pos lantas ini.

Ia mengatakan, perubahan perilaku MSAH tersebut dirasakan oleh Farikhin dan juga istrinya Muinah (39), warga Desa Sedayulawas, Kecamatan Brondong, Lamongan, setelah MSAH bertemu dan kemudian berteman dengan ER.

Padahal, sebelumnya, perilaku MSAH tidak berbeda dengan anak pada umumnya.

Baca juga: Ada Buku Karangan Aman Abdurahman di Rumah Penyerang Pos Lantas Lamongan

"Sebelum kenal temannya itu (ER), anak saya biasa saja, seperti anak pada umumnya. Anak saya sebelumnya juga sering azan dan shalat berjemaah di mushala dekat rumah. Tapi, sejak kenal temannya itu, anak saya mulai berubah," ujar Farikhin, Rabu (21/11/2018).

"Sejak kenal sama temannya itu satu bulan yang lalu, anak saya sudah tidak mau lagi melanjutkan sekolah. Anak saya memilih untuk bersama dengan temannya itu, katanya sih mengajar ngaji di mushala dekat tempat temannya itu tinggal," ujar dia lagi.

Selain itu, masih kata Farikhin, perubahan lain yang tampak dari MSAH sejak kenal dengan ER di antaranya, adalah MSAH tidak lagi mau bersosialisasi dengan warga dan para tetangga seperti sebelumnya.

"Dia juga pernah menasihati adiknya yang masih duduk di MI (Madrasah Ibtidaiyah-setingkat Sekolah Dasar) untuk tidak lagi menonton televisi, karena tidak sesuai dengan syariat agama," kata Farikhin.

Melihat hal itu, Farikhin sudah sempat coba meluruskan dan menegur MSAH, anak kedua dari tiga bersaudara tersebut.

Namun, teguran dan masukan yang coba diberikan oleh orangtua kepada siswa kelas tiga SMK swasta tersebut, malah tidak digubris sama sekali.

Baca juga: Pelaku Pelemparan Pos Lantas di Lamongan Diduga Terlibat Jaringan Teroris

"Kemarin siang saat rumah digeledah, polisi juga membawa sejumlah buku milik anak saya. Setahu saya, buku-buku itu didapat dari temannya itu (ER), bukan miliknya sendiri. Saya sudah bilang sebelumnya, supaya kembali (ke jalan yang benar), tapi sampai kejadian itu, tidak dihiraukan. Mungkin dia sudah terpengaruh dengan temannya itu," ujar dia.

Sebelumnya, MSAH dan ER diamankan pihak kepolisian beserta warga, usai melakukan pelemparan yang menyebabkan kaca pos lantas di WBL pecah.

Namun ketika dikejar, MSAH dan ER lantas menyerang Bripka AA dengan katapel dengan kelereng sebagai pelurunya, yang mengakibatkan salah satu bagian mata Bripka AA mengalami luka.

Kompas TV Saat ini kedua pelaku penyerangan masih diperiksa intensif di Mapolres Lamongan, kedua pelaku yang berusaha kabur usai merusak pos polisi berhasil ditangkap korban. Padahal saat itu korban dalam keadaan terluka karena matanya dikatepel kelereng oleh pelaku.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com