Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Biyan Si "Sutradara Cilik", Berawal dari Tugas Sekolah hingga Nangis di Lokasi Syuting

Kompas.com - 20/11/2018, 20:11 WIB
Michael Hangga Wismabrata,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Biyan Silalahi (11), anak asal Kota Bandung, mungkin menjadi sineas termuda yang pernah ada di Indonesia.

Karya pertamanya terlahir saat Biyan masih duduk di bangku kelas 3. Saat itu, gurunya meminta para siswa untuk membuat film.

Biyan pun mengerjakan konsep filmnya dengan serius. Waktu itu, Biyan memberi judul filmnya, "Terperangkap Mimpi".

Melihat keseriusan Biyan, guru kelasnya pun membimbing dan memberikan apresiasi lebih terhadap karya Biyan. Sang guru pun menyertakan film pendek karya Biyan ke Bandung Film Council.

Sejak itu, kecintaan Biyan akan dunia perfilman semakin terpupuk. Berikut sejumlah fakta dalam perjalanan Biyan menjadi sineas muda.

1. Berawal dari tugas sekolah

Ilustrasi sekolahKOMPAS.com/Junaedi Ilustrasi sekolah

Film Biyan berjudul "Terperangkap Mimpi", yang sejatinya berawal dari tugas sekolah, mendapatkan apresiasi dari para sineas profesional Bandung.

Biyan kemudian diajak untuk menggarap sebuah film lainnya yang lebih mumpuni dengan teknis pembuatan profesional yang belum dikenal Biyan sebelumnya.

"Di sana saya ketemu mang Deden (Produser Film "Petani"-red). Dia mengajak saya bikin film. Kebetulan, saat itu ada grup band anak-anak yang ingin mengeluarkan albumnya. Mereka ingin bikin film yang menggambarkan lagunya itu. Saya kemudian diminta memilih salah satu lagu mereka, ya saya pilih judulnya Petani," kata Biyan, di Kota Bandung, Senin (19/11/2018).

Baca Juga: Di Usia ke-11, Biyan Silalahi Mampu Sutradarai Film Pendek

2. Film profesional pertama Biyan, "Petani"

Ilustrasi film di bioskopIlustrasi | Shutterstock Ilustrasi film di bioskop

Pengunjung di Nu Art di Bandung tidak menyangka, film pendek berdurasi 9 menit berjudul "Petani", adalah karya bocah berusia 11 tahun. Ya, sutradara film adalah Biyan Silalahi, bocah yang masih duduk di bangku kelas 5 Sekolah Dasar.

Melalui ketajaman visualnya, meskipun masih anak-anak, Biyan mampu mengangkat film yang sarat akan pesan moral bagi anak seusianya hingga dewasa.

Pesan di dalam film "Petani" itu adalah untuk tidak menyia-nyiakan makanan, terutama nasi yang berasal dari padi.

Pesan mendalam tersebut dikemas Biyan dengan cara pandang seorang bocah dalam sebuah karya film.

Baca Juga: Kisah Siswa SD yang Bawa Adik Sepupunya ke Sekolah...

3. Di balik layar film "Petani"

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com