Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Risma Beri "Wejangan" kepada 5 Remaja yang "Ngelem", Apa Pesannya?

Kompas.com - 20/11/2018, 12:28 WIB
Ghinan Salman,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini atau Risma memberikan pengarahan kepada lima remaja berusia 15-16 tahun yang terciduk saat mabuk lem di kawasan Banyu Urip, Sawahan, Surabaya, Jawa Timur, Senin (19/11/2018).

Sebelum kasus ini, sebanyak 10 anak-anak juga diketahui melakukan hal yang sama.

Kepada lima remaja itu, Risma memberikan pesan agar tidak mengulangi perbuatan tersebut.

Hasil pendataan Satpol PP Surabaya, tiga di antara lima anak itu berstatus sebagai pelajar SMP dan dua anak lainnya merupakan anak putus sekolah.

Menurut Risma, permasalahan anak timbul biasanya bermula karena beberapa faktor seperti pengaruh lingkungan, pergaulan, dan masalah dengan keluarga.

Dari hasil pemeriksaan psikolog, kata Risma, lima remaja tersebut memiliki masalah  keluarga.

"Jadi kami nanti akan selesaikan masalah-masalah dengan para orangtuanya. Tadi saya juga sudah nitip ke (pihak) sekolah, agar dia (anak putus sekolah) bisa diterima kembali," kata Risma.

Sementara itu, salah satu dokter Dinas Kesehatan Kota Surabaya, Tanti Melani mengatakan, pengaruh dari menghirup lem akan membuat seseorang merasa "terbang" atau mengalami halusinogen.

Sebab, kandungan Lysergic Acid Diethilamide (LSD) yang ada dalam lem akan masuk melalui hidung tersebut dan bisa mengubah pikiran, suasana hati, perasaan, dan perilaku seseorang.

LSD dalam jangka pendek, menurut Tanti, adalah golongan zat adiktif yang dapat memunculkan efek halusinasi bagi penggunannya.

Namun, efek jangka panjang zat ini bisa menimbulkan bahaya yang lebih besar.

"Bahkan jika penggunaan dilakukan dalam jangka panjang, efeknya bisa menyebabkan depresi pernafasan, otak dan paru-paru. Nanti efeknya itu juga bisa bikin kecanduan," kata Tanti.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com