Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ribuan Mahasiswa di Ternate Demo Tuntut Kenaikan Harga Kopra

Kompas.com - 19/11/2018, 15:37 WIB
Yamin Abdul Hasan,
Farid Assifa

Tim Redaksi

TERNATE, KOMPAS.com - Ribuan mahasiswa di Kota Ternate, Maluku Utara, menggelar aksi tuntut kenaikan harga kopra, Senin (19/11/2018).

Aksi yang digelar di jalan depan kampus Universitas Khairun Ternate tersebut merupakan gabungan beberapa elemen gerakan mahasiswa dari tiga kampus di Ternate, yaitu Universitas Khairun (Unkhair), Universitas Muhammadiyah (UMMU) serta STIKIP Kieraha.

Koordinator aksi, Bahrun Ibrahim mengatakan, kopra tidak hanya menjadi komoditi tetapi juga identitas bagi masyarakat di Maluku Utara.

Banyak warga, katanya, terutama di bagian Halmahera hidup mereka menggantungkan diri dari hasil kopra. Namun kondisi harga kopra yang anjlok saat ini membuat petani kopra rugi.

“Seperti teman-teman kami mahasiswa di sini banyak yang orangtuanya yang merupakan petani kopra, biaya kuliah mereka snagat mengharapkan dari orangtua, yang tentunya dari hasil kopra,” katanya.

Baca juga: Oknum Lurah di Ternate Ditangkap karena Mencuri Uang Ratusan Juta di Toko Bangunan

Harga kopra di Kecamatan Gane Barat, Kabupaten Halmahera Selatan, misalnya hanya dihargai Rp 2.300 per kilogram, sementara di wilayah Kabupaten Halmahera Utara harga mulai Rp 3.000 – Rp 4.000 per kilogram.

“Untuk itu kami sangat mengharapkan intervensi pemerintah mulai dari daerah hingga pusat untuk memperhatikan nasib para petani kopra dengan menaikkan harga kopra Rp 7.000 hingga Rp 8.000 per kilogram,” ujarnya.

Selain itu, massa aksi juga meminta pemerintah harus menyediakan pabrik kopra, kemudian alternatif lain seperti menyediakan mobil dan kapal untuk pengangkutan kopra.

Dalam aksinya, mahasiswa juga menyesalkan sikap anggota DPRD Provinsi Maluku Utara yang dianggap tidak pro dan peduli terkait anjloknya harga kopra.

“Kami sudah minta kepada DPRD agar biaya perjalanan dinas mereka sebagian disisipkan untuk petani kopra, namun itu ditolak. Kami juga usulkan peraturan daerah (perda) yang mengatur tentang harga kopra, namun belum diakomodir,” katanya.

Baca juga: Pulau Hiri di Ternate Dideklarasikan sebagai Pulau Layak Anak

Jika aksi mereka ini tidak diakomodasi, massa mengancam akan menggelar aksi susulan dengan jumlah massa lebih banyak hingga tuntutan mereka dipenuhi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com