Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jusuf Kalla Mendapat Penghargaan Muhammadiyah Award

Kompas.com - 19/11/2018, 07:17 WIB
Labib Zamani,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi


SOLO, KOMPAS.com - Muhammadiyah memberikan penghargaan Muhammadiyah Award kepada Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla dalam Milad ke-106 Muhammadiyah di Pura Mangkunegaran Solo, Jawa Tengah, Minggu (18/11/2018) malam.

Penghargaan Muhammadiyah Award tersebut diberikan secara langsung oleh Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir.

Menurut Haedar, Muhammadiyah Award merupakan penghargaan tertinggi yang diberikan Muhammadiyah kepada Jusuf Kalla.

Ia menilai, penghargaan itu pantas diberikan kepada Jusuf Kalla karena jasanya dan pengabdiannya dalam menyelesaikan konflik dan membangun perdamaian serta kemanusiaan.

Baca juga: Saat Jusuf Kalla Membandingkan Teknologi Informasi di Eranya dan Kini

"Pak Jusuf Kalla telah menggoreskan sejumlah kepeloporan kiprah nyata dalam rekat integrasi nasional untuk tegaknya perdamaian dan nilai-nilai kemanusiaan sebagaimana telah dilakukan di Aceh, Poso, dan Ambon, yang sangat berarti bagi keutuhan Indonesia," kata Haedar.

Jusuf Kalla, sambung Haedar, juga dikenal sebagai saudagar muslim yang tangguh dan berjasa bagi kemajuan umat Islam.

Haedar mengatakan, milad ke-106 Muhammadiyah mengambil tema "Ta'awun untuk Negeri".

Tema ini membawa pesan kepada seluruh komponen bangsa dan politik nasional agar saling tolong-menolong, gotong-royong, untuk kemaslahatan dan kemajuan bangsa Indonesia.

Haedar mengungkapkan, pesan ta'awun untuk Negeri sebagai respons dan komitmen Muhammadiyah atas dua situasi uang dihadapi Indonesia. Pertama, adanya musibah gempa bumi di Lombok dan Sumbawa di Nusa Tenggara Barat.

Kedua, lanjut dia, situasi nasional di tahun politik yang sedikit atau banyak menunjukkan egoiesme kelompok dan gesekan sosial-politik satu sama lain.

"Kontestasi politik memang wajar dengan dinamika persaingan dan perebutan kepentingan. Namun, manakala tidak terkelola dengan baik dan dibiarkan serba bebas, maka dapat memicu konflik. Perbedaaan politik tetap diikat oleh rasa bersaudara dan tidak menyuburkan suasana permusuhan yang merugikan kehidupan berbangsa," ujar dia.

Baca juga: Wapres Jusuf Kalla Dorong Generasi Muda Berani Berwirausaha

Sementara, Jusuf Kalla mengucapkan terima kasih atas penghargaan yang diberikan Muhammadiyah terhadap dirinya.

"Saya mengucapkan terima atas penghargaan Muhammadiyah Award kepada saya, yang kebetulan juga mustasyar Nahdlatul Ulama. Jadi, ini Muhammadiyah memberikan penghargaan kepada pengurus NU. Inilah suatu kerja sama simbolik yang tak ternilai bagaimana kebersamaan kita ta'awun untuk negeri," kata Kalla.

Penghargaan itu, tambah Kalla, suatu yang berarti dalam upaya mewujudkan perdamaian, yang tentunya adalah kewajiban bersama.

"Kita semua merasa sedih melihat keadaan negara-negara Islam dewasa ini. 30 persen negara Islam di dunia ini penuh dengan konflik. Apakah Irak, Syria, Libya, Afganistan, Pakistan, dan negara lainnya penuh konflik yang tidak terselesaikan," ungkap dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com