Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bawa Lari Siswa SMA ke Malaysia, Warga Nunukan Ditangkap Polisi

Kompas.com - 17/11/2018, 09:26 WIB
Sukoco,
Krisiandi

Tim Redaksi

NUNUKAN, KOMPAS.com – Amir (50), warga Jalan Sedadap Kabupaten Nunukan Kalimantan Utara diamankan anggota Kepolisian Resor Nunukan.

Amir berurusan dengan polisi lantaran membawa lari anak di bawah umum ke Wallace Bay Malaysia.

Kaur Sub Bagian Humas Mapolres Nunukan Iptu Muhammad Karyadi mengatakan, korban yang masih pelajar kelas X di salah satu sekolah di Kabupaten Nunukan hilang sejak Senin (05/11/2018). 

“Korban setelah sekolah tidak pulang ke rumahnya melainkan ke rumah pelaku menyampaikan ingin ikut pelaku ke daerah Ko Nasri Mantada Wallace Bay Malaysia, tempat kerja pelaku sebagai buruh perkebunan kelapa sawit ,” ujar Karyadi Sabtu (17/11/2018).

Karyadi mengatakan, korban merupakan teman dekat pacar anak Amir yang sudah tinggal serumah.

Pelaku juga mengelabui petugas yang mencari korban ke rumahnya.

Pelaku mengaku tidak mengetahui keberadaan korban, padahal saat itu korban disembunyikan pelaku di kamarnya.

“Sebelum membawanya korban ke Malaysia pelaku dengan sengaja menyembunyikan korban di rumahnya,” imbuhnya.

Baca juga: Polisi Tangkap 3 Penyebar Hoaks Penculikan Anak

Pihak Kepolisian Resor Nunukan sempat kesulitan membawa pulang pelaku karena berada di Negara Malaysia.

Polisi bisa membawa pulang korban dan pelaku setelah melakukan pendekatan kepada tokoh masyarakat dari Sulawesi yang berada disana.

Untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya, Amir saat ini diamankan di sel Polres Nunukan untuk menjalani pemeriksaan. 

Kompas TV Polisi menangkap empat orang yang diduga menyebarkan berita bohong kecelakaan pesawat Lion Air hingga penculikan anak, kepada Polisi mereka mengaku hanya iseng. Keempat orang yang ditangkap Polisi berkat laporan masyarakat dan razia yang digelar Tim Siber Polri, mereka tersebar di sejumlah tempat mulai dari Sukabumi, Jawa Barat, hingga Blitar, Jawa Timur saat ini Polisi masih terus mengembangkan penyelidikan apakah mereka merupakan satu jaringan atau kelompok terpisah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com