Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tim Kampanye Jabar Tertibkan Poster Gambar Jokowi Tanpa Cawapres

Kompas.com - 16/11/2018, 10:17 WIB
Farid Assifa,
Khairina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.comTim Kampanye Daerah Jokowi-Ma'ruf Amin Jawa Barat melakukan penertiban atribut kampanye Jokowi sendiri dengan logo PDI-P di Jabar.

Ketua TKD Jokowi-Ma'ruf Amin Jawa Barat Dedi Mulyadi mengatakan, atribut kampanye Jokowi tanpa dibarengi calon wakil presiden Ma'ruf Amin adalah liar. Menurutnya, alat peragaan kampanye (APK) liar itu tersebar di seluruh daerah di Jawa Barat.

"Itu tidak dibuat oleh tim kampanye. Termasuk tidak dikeluarkan oleh DPP PDI-P. Itu liar," tandas Dedi kepada Kompas.com melalui sambungan telepon, Jumat (16/11/2018).

Dedi menyinyalir, atribut kampanye Jokowi sendiri itu dibuat oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab dengan maksud kampanye hitam (black campaign).

Baca juga: Ketua TKD Jokowi-Maruf Jabar Minta Timses Hentikan Lapor Melapor

Berdasarkan temuannya, orang-orang yang memasang atribut kampanye Jokowi tanpa cawapres itu diberi bayaran uang. Atribut tersebut dipasang juga di mobil-mobil angkutan kota di seluruh daerah di Jawa Barat.

"Setiap sopir diupah Rp 100.000 dipotong calo Rp 30.000. Upah itu untuk operasional menempelnya," kata Dedi.

Lanjut Dedi, atribut kampanye berupa poster dan baligo Jokowi tanpa cawapres itu dipasang hampir merata di seluruh Jabar.

Bahkan, kata dia, di Garut, atribut kampanye liar itu dipasang di tempat-tempat yang kurang sopan.

"Oleh karena itu, kami bersama tim kampanye daerah di Purwakarta dan tim kampanye dari PDI-P Purwakarta menertibkan atribut kampanye liar itu. Kegiatan ini sebagai contoh untuk diikuti oleh daerah lain," tandas Dedi.

Dedi juga menginstruksikan tim kampanye di daerah lain untuk menertibkan atribut kampanye liar tersebut.

Atribut kampanye yang dianggap liar itu sebelumnya juga terjadi di Jawa Tengah. Di sejumlah daerah di Jateng tersebar poster, baliho, dan stiker Jokowi berkostum mirip raja.

Pihak PDI-P Jateng pun menertibkan atribut kampanye yang dianggap bagian dari kampanye hitam itu.

Kompas TV DPD PDI-Perjuangan Jawa Tengah, masih akan menggelar rapat internal menyikapi maraknya poster calon presiden nomor urut 01, Joko Widodo yang mengenakan pakaian raja. PDI-P Jateng masih menunggu pemasang alat peraga kampanye poster raja Jokowi ini untuk mengetahui duduk persoalan.<br /> <br /> Hingga Hari ini (15/11), pihak DPD PDI-P Jawa Tengah belum menentukan batas waktu bagi pemilik APK untuk datang. Namun klarifikasi masih ditunggu karena kasus pemasangan poster ini dinilai merugikan dan tidak memberikan efek politik yang baik bagi masyarakat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com