Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Musim Hujan, PT KAI Waspadai 47 Titik Daerah Rawan Bencana di Jabar

Kompas.com - 15/11/2018, 08:13 WIB
Reni Susanti,
Khairina

Tim Redaksi

 

BANDUNG, KOMPAS.com - Memasuki musik penghujan, PT Kereta Api Indonesia Daerah Operasional 2 Bandung mewaspadai 47 titik rawan bencana di wilayah kerjanya.

"Wilayah kerja Daop 2 melewati daerah lereng, perbukitan, lembah maupun jurang," ujar Manajer Humas PT KAI Daop 2 Bandung, Joni Martinus kepada Kompas.com dalam Book Fair on Station di Bandung, Rabu (15/11/2018).

Joni menjelaskan, 47 titik rawan bencana tersebut menyebar ke arah Banjar, Purwakarta, maupun Cianjur. Bencana yang diwaspadai adalah banjir, longsor, tanah amblas, dan potensi kecil jatuhnya bebatuan di beberapa titik.

"Daerah rawan longsor ke arah timur dari Warung Bandrek, Bumi Waluya ke sana," tuturnya.

Sedangkan banjir, sampai saat ini sempat terjadi di beberapa titik, seperti Stasiun Bandung dan Cimekar. Namun masih bisa dilewati dengan mengurangi kecepatan.

"Batasannya, 10 sentimeter (banjir) dari rel masih bisa dilewati dengan menurunkan tingkat kecepatan. Kalau di atas itu tidak bisa dilewati," katanya.

Baca juga: Di Oman, Israel Tawarkan Jaringan Kereta Api ke Negara-negara Teluk

Untuk mengantisipasi hal tersebut, pihaknya menyiapkan posko di 47 titik daerah rawan.

Petugas posko siaga 1x24 jam dilengkapi dengan alat komunikasi. Jadi, jika terjadi amblas atau bencana, bisa langsung berkoordinasi dengan stasiun terdekat.

Selain itu, ada petugas yang berjalan kaki dari stasiun satu ke stasiun lainnya untuk melihat kondisi detail. Jika menemukan sesuatu yang tidak beres, akan segera diatasi.

"Kami juga menyiapkan regu terbang di stasiun-stasiun besar seperti Padalarang, Cimahi, Purwakarta, dan Cibatu. Di sana disiapkan satuan kerja yang ahli untuk menangani masalah sejak dini," tambahnya.

Mereka dilengkapi dengan AMUS (Alat Material Untuk Siaga) di dalam gerbong datar. Jadi jika dibutuhkan, tinggal digerakkan.

Kompas TV Penyidik Polrestabes Surabaya telah memeriksa empat saksi insiden penonton drama tewas tertabrak kereta. Yaitu dari Pemkot Surabaya, panitia drama kolosal, PT KAI dan Pemprov Jawa Timur. Polisi masih menganalisis hasil olah TKP dan surat izin panitia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com