Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BBM Sulit, Masyarakat Pulau Buku Limau Gunakan Kompor Listrik

Kompas.com - 15/11/2018, 07:41 WIB
Heru Dahnur ,
Khairina

Tim Redaksi

PANGKAL PINANG, KOMPAS.com-Penduduk Pulau Buku Limau Kabupaten Belitung Timur, Kepulauan Bangka Belitung kini menggunakan kompor listrik untuk memasak setelah PLN berhasil menyalakan listrik 24 jam di daerah itu.

Sebanyak 122 keluarga di daerah pulau terluar Manggar itu, sekarang sudah bisa menikmati teknologi kompor induksi listrik sebagai pelengkap untuk memasak sehari-hari.

Saat ini, kapasitas terpasang PLTD Buku Limau sebesar 400 kilo watt (kW) dengan beban puncak sebesar 39 kW yang didukung oleh 1,6 kms jaringan tegangan rendah (JTR) dan 38 batang tiang besi.

Dengan 100 persen penggunaan kompor induksi listrik di Pulau Buku Limau, diharapkan beban puncak meningkat menjadi sekitar 50 kW sampai 80 kW sehingga mesin dapat beroperasi dengan maksimal selama 24 jam.

Baca juga: Jonan Minta PLN Promosikan Kompor Listrik untuk Gantikan LPG

Karni, salah seorang ibu rumah tangga di Pulau Buku Limau mengaku lebih hemat setelah memasak dengan menggunakan kompor listrik. Hal ini dikarenakan harga tabung elpiji di pulau itu lebih mahal.

"Tabung elpiji di sini harganya enggak menentu, kalau ombak lagi tinggi per tabung gas mahal dan lagi repot harus bawa-bawa ke kota kalau sudah habis," ujar ibu tiga anak itu, Rabu (14/11/2018).

Dia mengungkapkan, sejak menggunakan kompor listrik, biaya yang dikeluarkannya jauh lebih murah dibandingkan dengan gas.

"Sejak pakai kompor listrik biaya yang saya keluarkan menjadi lebih murah, sebulan rata-rata seratus ribu-an, gak beda jauh seperti isi token biasa," ungkapnya.

Kepala Desa Buku Limau Mukhlisin berharap pasokan listrik berjalan normal. Sehingga masyarakat tidak lagi bergantung pada bahan bakar minyak (BBM) untuk memasak maupun untuk penerangan.

"Jarak dari pulau ini ke Manggar lebih kurang satu jam. Biaya menjadi mahal termasuk untuk pengadaan BBM di sini," bebernya.

Baca juga: Kompor Gas Diganti Kompor Listrik, Akankah Subsidi Lebih Hemat?

Bupati Belitung Timur, Yuslih Ihza mengatakan ketersediaan energi listrik memungkinkan tumbuhnya perekonomian masyarakat.

"Pulau Buku Limau salah satu penghasil ikan. Ini untuk pengemasan perlu dikembangkan dengan adanya listrik," ujarnya.

General Manager PLN Unit Induk Wilayah Bangka Belitung, Abdul Mukhlis, menyebutkan, ketersediaan listrik ini memungkinkan masyarakat untuk beralih menggunakan teknologi ramah lingkungan.

"Tentunya efisien juga," ucapnya.

Sementara tahun 2019 nanti PLN akan membangun juga listrik untuk lima pulau kecil yang ada di Kabupaten Belitung, yaitu Pulau Rotan, Pulau Long, Pulau Berlian, Pulau Buntar dan Pulau Batun.

Kompas TV Peternak sapi perah di Gedawang, Semarang, memanfaatkan kotoran sapi menjadi bio gas. Hal ini bertujuan selain untuk mencegah pencemaran lingkungan dari limbah juga dapat menambah penghasilan warga.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com