Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perkara Penipuan Investasi, Bos Pasar Turi Dituntut 3,5 Tahun

Kompas.com - 15/11/2018, 07:22 WIB
Achmad Faizal,
Khairina

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Terdakwa Bos Pasar Turi Surabaya, Henry J Gunawan, dituntut 3,5 tahun penjara dalam perkara penipuan dan penggelapan investasi proyek Pasar Turi Baru, di Pengadilan Negeri Surabaya, Rabu (14/11/2018).

Kuasa hukum terdakwa meminta waktu untuk menyiapkan pembelaan atas tuntutan tersebut.

"Perbuatan terdakwa memenuhi unsur dakwaan pertama Pasal 378 KUHP dan atau dakwaan kedua Pasal 372 KUHP. Terdakwa diancam hukuman penjara 3 tahun 6 bulan," kata Jaksa Darwis.

Baca juga: Dianggap Berbelit saat Bersaksi soal Pasar Turi, Bos Siantar Top Disempot Hakim

Usai tuntutan dibacakan, ketua majelis hakim Anne Rusiana memberikan kesempatan kepada terdakwa Henry untuk mengajukan pembelaan.

"Kami minta waktu dua minggu untuk mempersiapkan nota pembelaan,” kata Agus Dwi Warsono, kuasa hukum Dirut PT Gala Bumi Perkasa pengelola Pasar Turi itu.

Seperti diberitakan, investasi proyek Pasar Turi Surabaya pasca-kebakaran yang dibiayai 3 perusahaan dalam Gala Megah Invesment Joint Operation (GMI-JO) berbuntut ke meja hijau.

PT Gala Bumi Perkasa, salah satu anggota join dilaporkan oleh perusahaan lainnya karena diduga menggelapkan dana Rp 240 miliar.

Masih dalam kaitan Pasar Turi, Henry sebelumnya divonis 2 tahun 6 bulan atas perkara yang sama dalam hal penipuan dan penggelapan sewa stand Pasar Turi. Pelapor kasus tersebut adalah pedagang penghuni Pasar Turi Baru. 

Kompas TV Kreativitas yang terus dikembangkan seorang pemuda di Surabaya, Jawa Timur berdampak ekonomis. Pembuatan beragam hiasan dinding sebagai ornamen rumah menambah pundi-pundi sang perajin yang secara otodidak mempelajari ilmu desain grafis. Suasana di sebuah rumah di dekat Stasiun Pasar Turi nampak ramai dengan sejumlah warga yang dilengkapi beragam perkakas pengolahan kayu. Adalah Andra Diantoro yang sejak tiga tahun terakhir menekuni pembuatan hiasan dinding. Dibantu sejumlah tetangga dan warga di sekitar rumahnya Andra mengembangkan kreativitas di dalam benaknya menjadi beragam bentuk hiasan bernilai jual cukup tinggi. Nuansa yang dihadirkan beragam mulai dari klasik sampai modern.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com