Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Melisa, Menggapai Mimpi dengan Kedua Kakinya

Kompas.com - 14/11/2018, 09:23 WIB
Michael Hangga Wismabrata,
Khairina

Tim Redaksi

 

KOMPAS.com - Keterbatasan fisik tidak membuat Melisa Diana Putri (8) patah arang untuk meraih prestasi.

Siswi kelas 2 SDN Tukul II Kecamatan Sumber, Probolinggo, Jawa Timur, tersebut jago matematika dan suka membaca buku.

Meskipun tak memiliki sepasang tangan, namun Melisa tak lelah membantu orangtuanya membersihkan rumah dengan kedua kakinya.

Perjalanan hidup gadis kecil yang pernah menjadi duta sekolah untuk lomba baca tulis, mengungkapkan sejumlah fakta.

1. Menjadi duta sekolah karena tulisannya rapi

Ilustrasi sekolahKOMPAS.com/Junaedi Ilustrasi sekolah

Tatapan tajam penuh percaya diri terlihat saat Melisa menulis di papan tulis dengan kaki kanannya. Sementara, kaki kirinya tampak kokoh menopang tubuhnya yang mungil.

Jari kaki Melisa menjepit erat kapur tulis dan mulai bergerak halus menulis huruf demi huruf di depan kelas. Tri Ida Nurfaeni, guru Melisa, mengakui tulisan Melisa terbilang rapi.

“Dia memang sedikit mendapatkan perhatian lebih, karena keterbatasan fisik. Semangatnya luar biasa. Dia selalu masuk ranking lima besar,” kata Feni.

Melihat kelebihannya menulis rapi, pihak sekolah pernah menunjuk Melisa menjadi duta sekolah dalam lomba baca tulis tingkat kecamatan.

Baca Juga: Baca juga: Kisah Melisa, Siswa SD Berprestasi Meski Menulis Hanya dengan Kaki

2. Hanya memiliki sepasang kaki, Melisa ingin menjadi guru

Ilustrasi: Seorang guru mengajar di salah satu SD di Kabupaten Bulungan, Kalimantan Utara beberapa waktu lalu.Kompas.com/Kontributor Nunukan, Sukoco Ilustrasi: Seorang guru mengajar di salah satu SD di Kabupaten Bulungan, Kalimantan Utara beberapa waktu lalu.

Anak pasangan Suyitno dan Winarsi ini mengaku tak pernah merasa minder atau lelah untuk belajar.

Saat di rumah, Melisa tak segan membantu kedua orangtuanya membersihkan rumah. Gagang sapu dia kalungkan dan pundaknya dia gerakan untuk menyapu lantai rumahnya.

Sejak bangun tidur hingga malam hari, hampir seluruhnya dilakukan secara mandiri.

“Saya nggak pernah capek. Sudah biasa. Nggak capek kok. Kalau cita-cita, saya ingin jadi guru, mau ngajar anak-anak,” katanya, Senin (12/11/2018).

Tekad dan semangat tersebut pun membuat Kepala Sekolah SD, Nyoto, berjanji akan mengupayakan Melisa bisa terus melanjutkan pendidikan hingga jenjang SMA.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com