Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tiga Destinasi Wisata di Jabar Dikembangkan Jadi Kelas Dunia

Kompas.com - 13/11/2018, 12:18 WIB
Reni Susanti,
Khairina

Tim Redaksi


BANDUNG, KOMPAS.com - Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya menegaskan, tiga destinasi pariwisata di Jawa Barat (Jabar) dikembangkan sebagai destinasi kelas dunia.

Ketiga destinasi itu yakni Kota Bandung, Geopark Ciletuh di Pelabuhanratu, dan Pantai Pangandaran. Ketiga destinasi tersebut mempunyai keunggulan masing-masing.

"Kota Bandung sebagai wisata belanja, Ciletuh merupakan UNESCO Global Geopark (UGG), dan Pangandaran destinasi marine tourism dengan beberapa spot surfing kelas dunia," ujar Arief di Bandung, Selasa (13/11/2018).

Bandung, sambung Arief, memiliki banyak lokasi wisata belanja antara lain Rumah Mode, Cihampelas, Pasar Baru, Jalan Dago, Jalan Trunojoyo–Sultan Agung, Jalan Riau, Cibaduyut, dan Pasar Gede Bage.

Tahun 2017, kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Kota Bandung sebanyak 432.271 orang, sedangkan pergerakan wisatawan nusantara (wisnus) 1.431.290 orang.

Baca juga: Sudah Berbeda Suasana, Tim Jokowi-Maruf Yakin Menang di Jawa Barat

Untuk destinasi Geopark Ciletuh, Pelabuhanratu telah ditetapkan sebagai UNESCO Global Geopark (UGG) sehingga memperkuat posisi Indonesia sebagai destinasi wisata UGG selain Gunung Batur, Rinjani, dan Sewu.

Sementara itu, destinasi Pantai Pangandaran (Batukaras Pangandaran) masuk dalam 10 ombak kelas dunia di Indonesia selain di Pantai Simeulue Aceh, Mentawai, Watukarung Pacitan, Pulau Merah dan G-Land Banyuwangi, Bengkulu, Bali, Lombok, Sumbawa, Lampung, dan Morotai.

Arief menjelaskan, untuk mendukung pengembangan tiga destinasi kelas dunia diperlukan 3A yakni atraksi, amenitas, dan aksesibiltas pariwisata.

Hal tersebut telah disiapkan dengan dukungan aksesibilitas yang memadai khususnya bandara, pelabuhan, maupun akses jalan tol menuju lokasi.

“Ada Bandara Internasional Husein Sastranegara berkapasitas 1 juta penumpang. Lalu Bandara Internasional Kertajati dan sejumlah maskapai antara lain Citilink, Lion Air, Trans Nusa membuka jalur di sana,” kata Arief.

Baca juga: Bank Mandiri Siapkan KUR Skema Khusus untuk Gapoktan di Jawa Barat

Untuk aksesibilitas jalan darat, sambung Arief, mulai dibangun jalur kereta api (KA) Rancaekek-Tanjungsari sepanjang 11,5 km yang akan terkoneksi dengan pembangunan jalur KA menuju Bandara Internasional Kertajati.

Selain itu, dibangun jalur KA menuju destinasi unggulan Pantai Pangandaran dari Banjar-Pangandaran-Cijulang sepanjang 82,0 km dan Bandung-Ciwidey 37,8 km.

Akses jalan tol menuju destinasi Geopark Ciletuh, Pelabuhanratu sudah dibangun tol Bocimi (Bogor-Ciawi-Sukabumi). Tol tersebut diuji coba Oktober 2018 dan sudah layak digunakan.

“Untuk mendukung wisata bahari telah disiapkan akses Pelabuhan Patimban di Kabupaten Subang, sudah ground breaking pada akhir Juli 2018. Pelabuhan internasional diproyeksikan beroperasi 2019 mendatang,” ungkapnya.

Arief menjelaskan, untuk mendukung unsur amenitas, di antaranya dikembangkan nomadic tourism yang dioperasikan pelaku usaha pariwisata untuk glam camp.

"Antara lain di Rancabali, Orchid Forest Cikole Lembang, dan kawasan wisata Situ Patenggang," ucapnya.

Kompas TV Sinergi wisata medis Kementerian Pariwisata dan Kementerian Kesehatan, Rumah Sakit Kepresidenan Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Subroto bersama dengan Clinique Suisse menandatangani kerja sama di bidang medis metode DSA atau Digital Substraction Angiogram.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com