Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pergeseran Tanah yang Rusak 48 Rumah di Bandung Barat akibat Alih Fungsi Lahan

Kompas.com - 12/11/2018, 09:34 WIB
Agie Permadi,
Khairina

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Pergerakan tanah terjadi di lahan pertanian dan permukiman warga di Kampung Cihantap, RT01,02,03 RW07 Desa Puncaksari Kecamatan Sindangkerta Kabupaten Bandung Barat.

Tim Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) diterjunkan ke lokasi untuk melakukan penelitian penyebab gerakan tanah di daerah tersebut.

Seperti diketahui, sekitar 48 rumah mengalami kerusakan. Dinding dan lantai rumah warga yang terdampak ini mengalami keretakan.

Staf Mitigasi Gerakan Tanah Wilayah Timur PVMBG Widya yang juga menjadi kepala tim yang diterjunkan ke lokasi menjelaskan, gerakan tanah yang terjadi di Kampung Cihantap, RT 01,02,03 RW 07 Desa Puncaksari Kecamatan Sindangkerta Kabupaten Bandung Barat ini merupakan tipe rayapan.

"Penyebabnya karena kemiringan lereng yang terjal, batuan penyusun batu lempung, dan tata guna lahan berupa sawah," kata Widya yang dihubungi Kompas.com, Senin (12/11/2018).

Baca juga: 48 Rumah Rusak Akibat Pergerakan Tanah, PVMBG Kirimkan Tim ke Lokasi

Menurut Widya, sawah yang ada di atas tebing memiliki kemiringan 70 derajat. Sedang pemukiman berada pada kemiringan 15-20 derajat.

"Pemukiman retak karena tertarik oleh longsor yang ada di tebing," jelasnya.

Selain itu, lanjutnya, intensitas hujan juga mempengaruhi gerakan tanah tersebut. Namun utamanya, gerakan tanah ini terjadi karena alih fungsi lahan di atas tebing.

"Karena alih fungsi lahan pada atas tebing, yang dulunya tanaman keras dibuat sawah. Jadi tanah tidak ada penahan saat hujan dan mudah bergerak," jelasnya.

Kompas TV Hujan deras yang mengguyur sejumlah daerah di tanah air memicu longsor dan banjir di beberapa tempat. Termasuk di Mandailing Natal, Sumatera Utara. Bahkan satu unit truk bermuatan pupuk tercebur ke sungai karena mencoba menerobos longsor. Visual amatir ini menggambarkan detik-detik saat truk fuso menerobos longsor di Desa Jambur Baru, Mandailing Natal, Sumatera Utara. Truk bermuatan 25 ton pupuk ini akhirnya terjatuh ke sungai setelah gagal melewati longsor yang menutup Jalan Lintas Provinsi Sumatera Utara di kilometer 45. Walau truk tercebur sungai sopir truk yang sempat terbawa arus akhirnya berhasil diselamatkan. Warga yang berada di sekitar lokasi kejadian berjibaku menyelamatkan sopir truk yang nekat menerjang longsor. Korban yang sempat pingsan karena terlalu lama berada di air akhirnya siuman setelah dibawa ke Puskesmas terdekat. Hingga kini bangkai truk yang berada di sungai masih dievakuasi petugas.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com