Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Semangat Adul, Siswa Difabel Kelas 3 SD yang Merangkak 3 Km ke Sekolah

Kompas.com - 11/11/2018, 07:00 WIB
Budiyanto ,
Khairina

Tim Redaksi

Kompas TV Sebuah kisah inspiratif datang dari salah satu anggota polisi daerah perbatasan Polsek Biaro, Kepolisian Resor Sangihe.

Sebenarnya, lanjut dia, perjalanan dari rumah ke sekolah bila menggunakan jalan kampung yang utama harus ditempuh sekitar 5 kilometer.

Saat ini, perjalanan pergi ke sekolah begitu juga pulangnya sudah bisa dilakukan dengan cara melintasi bagian dalam kampus SMA Pesantren Unggul Al Bayan.

Sehingga, jarak tempuhnya menjadi lebih singkat, hanya sekitar 3 kilometer.

''Alhamdulillah, kami sudah mendapatkan izin dari kepala sekolah Al Bayan. Sehingga perjalanan lebih singkat,'' tutur Pipin dengan rasa senang.

Semangat Adul

Sementara Adul setelah turun dari sepeda motor yang membawanya dari sekolah di halaman kampus Al Bayan, langsung dengan penuh semangat berjalan kaki, meskipun harus merangkak.

Sedangkan ibundanya dan kakaknya, Abdul Fatah Nurdin Salam (11) yang sudah duduk di kelas 6 SD itu mengikuti dari belakangnya.

Adul setiap hari harus melintasi beberapa anak tangga sebelum keluar dari kampus pesantren Al Bayan menuju jalan setapak menuju kampungnya.

Di jalan kampung, Adul pun harus menempuh perjalanan di atas jalan tanah yang pada musim hujan ini mulai basah dan licin.

Selain menyeberangi jembatan bambu di atas selokan, sebelum mencapai rumahnya harus melintasi jalan menanjak yang cukup curam.

''Ya setiap hari ditemani ibu. Kalau dulu masih digendong, sekarang sudah besar, sudah bisa jalan sendiri,'' ungkap Adul kepada Kompas.com setelah tiba di rumahnya.

Baca juga: Penting Dilakukan, Bagaimana Membiasakan Anak untuk Rinsing?

Adul yang penuh semangat untuk menuntut ilmu ini bercita-cita menjadi seorang petugas pemadam kebakaran. Selain itu, ternyata ada cita-cita yang lainnya yaitu menjadi dokter.

Alasannya menjadi petugas pemadam kebakaran, Adul menjawab agar bisa membantu orang yang membutuhkan.

''Ingin menolong orang lain,'' jawab Adul dengan suara parau karena terganggu tenggorokannya.

Begitu juga kalau menjadi dokter, lanjut dia, tujuannya juga sama, untuk membantu orang lain, terutama yang sedang mengalami sakit. Apalagi, Adul mengakui pernah beberapa kali diperiksa oleh dokter saat sakit.

''Waktu itu sakit panas, batuk dan sakit telinga. Sama dokter perutnya diperiksa dan dikasih obat, menjadi dokter bisa menolong orang yang sakit,'' tutur dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com