Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Sopir Taksi Online Hilang Belum Terungkap, Polisi Akui Keterbatasan TI Penyidik

Kompas.com - 09/11/2018, 16:23 WIB
Aji YK Putra,
Khairina

Tim Redaksi

PALEMBANG, KOMPAS.com - Polda Sumatera Selatan mengakui kasus hilangnya Sofyan (43) yang merupakan sopir taksi online belum terungkap hingga saat ini lantaran terbatasnya penyidik yang menguasai sistem TI untuk melacak keberadaan korban.

Kapolda Sumatera Selatan Irjen Pol Zulkarnain Adinegara mengatakan, kesulitan yang dialami penyidik karena tidak adanya saksi terkait hilangnya korban serta rekaman CCTV setelah Sofyan hilang.

“Sehingga kami harus mengandalkan teknologi informasi (TI). Kita tahu sendiri adanya keterbatasan TI di sini (Polda Sumsel),” kata Zulkarnain, Jumat (9/11/2018),

Dilanjutkan Zularnain, para pelaku yang diduga terkait hilangnya Sofyan pun disebut telah memahami sistem TI, sehingga penyidik mengalami kesulitan untuk melacak keberadaan korban.

"Pelaku menggunakan akun orang lain ketika memesan, beda seperti dulu yang menggunakan akun mereka sendiri saat beraksi dan mudah dilacak,” ujarnya.

Baca juga: Sopir Taksi Online yang Tewas Terakhir Kali Jemput Penumpang di Jakarta Utara

Meski demikian, lanjut Zulkarnain, mereka akan terus melakukan penyelidikan untuk mengungkap kasus hilangnya Sofyan.

“Kami imbau pelaku untuk menyerahkan diri, kami tidak akan segan untuk ambil tindakan tegas jika tidak menyerahkan diri,” tegas dia.

 Diberitakan sebelumnya, Sofyan (43) warga Sukawinatan Lorong Asoka Noor 6001 RT 54 RW 07 Kelurahan Sukajaya, Kecamatan Sukarami, Palembang, Sumatera Selatan dilaporkan menghilang usai mengantarkan penumpang, Senin (29/10) kemarin.

 Korban sebelumnya diketahui mendapatkan order taksi dari Jalan KM 5 untuk mengantarkan penumpang menuju KFC Bandara Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) II Palembang.

Namun, hingga malam hari korban tak kunjung pulang. Korban terakhir terpantau di arah Kawasan Betung, Banyuasin, Sumsel dan kemudian korban pun hilang.

Kompas TV Para sopir online ditangkap setelah dilaporkan perusahaan Grab.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com