PEKANBARU, KOMPAS.com - Banjir terjadi di sejumlah wilayah di Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing), Riau, sejak beberapa hari terakhir.
Hingga Kamis (8/11/2018), banjir yang melanda Kecamatan Inuman menyebabkan 12 desa terendam air.
Kepala Bidang Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau Jim Gafur mengatakan, banjir diakibatkan luapan air Sungai Kuantan, karena debit air masih tinggi dari bagian hulu sungai dari wilayah Sumatera Barat (Sumbar).
Baca juga: Polisi dan BPBD Riau Bantu Seberangkan Anak Sekolah di Lokasi Banjir
"Banjir menggenangi rumah warga, sekolah, sawah dan rumah ibadah. Ketinggian air mencapai 60 sentimeter," ucap Jim, kepada Kompas.com, Kamis.
Dari rincian data yang diterima, tercatat sebanyak 1.875 kepala keluarga (KK) yang terdampak banjir.
Kemudian, 17 sekolah, 24 rumah ibadah, serta 339,7 hektare sawah yang ditanami padi.
Banjir ini sangat berdampak terhadap perekonomian masyarakat, karena masyarakat susah melakukan aktivitas.
Meski begitu, belum ada warga korban banjir mengungsi ke tenda pengungsian.
Baca juga: Hadapi Musim Hujan, Ini Daerah Rawan Longsor dan Banjir di Boyolali
"Tenda sudah kita dirikan. Sementara warga masih bertahan di rumah," kata Jim.
Selain itu, Kabupaten Kuansing, belum memiliki intansi BPBD. Sehingga, cukup terkendala untuk melakukan penanganan cepat dan lebih maksimal, apabila terjadi bencana alam.
"Kita harapkan Pemkab Kuansing segera membentuk BPBD, agar kita lebih mudah koordinasi," tambah Jim.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.