Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemprov Jabar Akan Ekspor Mangga Gedong dan Manggis ke Jepang

Kompas.com - 08/11/2018, 11:43 WIB
Dendi Ramdhani,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi Jawa Barat punya peluang untuk mengekspor mangga gedong dan manggis ke Jepang.

Sekretaris Daerah Jawa Barat Iwa Karniwa mengatakan, peluang kerjasama itu terbuka menyusul kesediaan sejumlah investor Jepang untuk mendorong masuknya beberapa komoditas asli Jabar dengan pola kemitraan inti plasma.

Skema bisnis inti plasma, kata Iwa, lebih menguntungkan lantaran bisa menjamin kepastian pasar, harga, dan pembeli bagi petani.

"Kita siapkan dua produk holtikultura unggulan, mangga gedong gincu dan manggis. Jadi kita harapkan Jepang sebagai pembeli dan kalau dimungkinkan jadi investor inti plasma," ucap Iwa, Kamis (8/11/2018).

Baca juga: Polemik Sekda Kota Bandung, Sekda Jabar Minta Oded Segera Lantik Benny Bachtiar

Menurut Iwa, komoditas Jawa Barat selama ini cukup sulit menembus pasar Jepang lantaran ketatnya persyaratan ekspor.

"Ekspor itu paling sulit ke Jepang, tapi dengan adanya rencana Jepang (investasi) kita siapkan dua komoditas saja," ucap Iwa.

Mangga gedong dan manggis menjadi produk unggulan untuk diekspor ke Jepang lantaran jumlah produksinya yang cukup besar. Untuk mangga gedong, kontribusi terbesar datang dari Kabupaten Majalengka yang mencapai 403.000 pohon dengan luas lahan 4.033 hektar dan produksi mencapai 325.457 ton per tahun.

Baca juga: Bupati Indramayu Mundur, Pemprov Jabar Tunggu Hasil Rapat Dewan

Sementara produksi manggis paling tinggi berasal dari Tasikmalaya yang memiliki 431.000 pohon dan luasan hingga 4.313 hektar, dengan produksi per tahun mencapai 28.693 ton. Sampai saat ini manggis adalah produk ekspor holtikultura terbesar asal Jabar dimana rata-rata ekspor sekitar 1 kontainer per bulan

"Jepang menjadi pasar potensial, mengingat buah-buahan ini lebih banyak diterima pasar ekspor China, Hongkong, Belanda hingga Perancis. Kita juga tingkatkan pertanian yang berdaya saing sehingga bisa meningkatkan cadangan devisa," jelasnya. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com