KOMPAS.com — Pencarian korban kecelakaan pesawat Lion Air JT 610 terus dilakukan oleh Tim SAR gabungan.
Sebanyak 184 kantong jenazah berhasil dievakuasi dan 27 jenazah sudah teridentifikasi. Selanjutnya jenazah segera diserahkan ke pihak keluarga.
Sementara itu, KNKT masih terus menyelidiki penyebab kecelakaan pesawat dari komponen-komponen milik pesawat Lion Air.
Berikut ini fakta baru terkait kecelakaan pesawat di Tanjung Karawang, Jawa Barat.
Tim SAR Gabungan telah membawa 184 kantong jenazah berisi bagian tubuh korban jatuhnya pesawat Lion Air JT 610 di Tanjung Karawang, Jawa Barat, hingga Selasa (6/11/2018) petang.
Deputi Bidang Operasi dan Kesiapsiagaan Badan SAR Nasional Mayor Jenderal Nugroho Budi Wuryanto mengatakan, hari ini terdapat 20 kantong jenazah yang dibawa dari lokasi jatuhnya pesawat itu di perairan Karawang.
"Hari ini 20 kantong jenazah yang kami dapatkan. Nanti kami akan serahkan ke DVI," kata Nugroho di Dermaga JICT 2 Pelabuhan Tanjung Priok, Selasa (6/11/2018) petang.
Sebanyak 20 kantong jenazah itu tiba di Dermaga JICT 2 dengan Kapal RIB 01 Jakarta pada pukul 17.00 WIB.
Nugroho memastikan, kapal itu merupakan satu-satunya kapal yang membawa kantong jenazah dari perairan Karawang hari ini.
"Total secara keseluruhan 184 yang di sana sudah tidak ada lagi. Bagian pesawat yang sudah ada tadi, tapi belum sampai di sini," kata Nugroho.
Baca Juga: 184 Kantong Jenazah Telah Terkumpul dari Perairan Karawang
Tim SAR Gabungan masih berkonsentrasi cari korban jatuhnya pesawat Lion Air JT 610 di perairan Karawang pada Rabu (7/11/2018).
Deputi Bidang Operasi dan Kesiapsiagaan Badan SAR Nasional Nugroho Budi Wiryanto mengatakan, pencarian akan dilakukan di bawah permukaan laut dan di pesisir Tanjung Pakis.
"Untuk besok konsentrasi radius 250 meter di dasar. Konsentrasi di situ kita masih konsentrasi pada korban jiwa. Begitu juga yang di pantai," kata Nugroho di Dermaga JICT 2 Pelabuhan Tanjung Priok, Selasa (6/11/2018).