Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jalan Putus, 10 Nagari Terisolasi

Kompas.com - 06/11/2018, 23:06 WIB
Rahmadhani,
Khairina

Tim Redaksi

PADANG, KOMPAS.com-Sepuluh nagari di Kabupaten Sijunjung Sumatera Barat terisolasi akibat jalan putus sepanjang 75 meter.

Jalan di kawasan Nagari Kumanis ini terban saat hujan lebat mengguyur Kabupaten Sijunjung sejak Sabtu hingga Senin (5/11/2018). Akibat curah hujan yang tinggi, lahan pemukiman penduduk juga retak dan terbelah.

Kepala BPBD Kabupaten Sijunjung Hardiwan mengatakan, hingga Selasa (6/11) jalan masih belum bisa dilalui.

Arus lalu lintas dari Nagari Sumpur Kudus ke Kumanis pun putus total, sehingga kendaraan harus lewat Lintau dari Tanjung Bonai. Salah satu cara memperbaiki jalan tersebut adalah dengan membangun jalan baru.

Baca juga: Gladag Kopi Festival Segera Digelar di Solo, dari Kopi Gratis hingga Ruwat Nagari

“Jalan yang terban itu tidak bisa diperbaiki lagi, karena sebagian masuk ke dalam tanah dan hanyut terbawa arus. Solusi untuk saat ini adalah membangun jalan baru. Saat ini kami sedang bernegosiasi dengan masyarakat untuk pembebasan lahan,” ucapnya ketika dihubungi, Selasa (6/11).

Sepuluh nagari yang terisolasi adalah Tanjung Bonai, Tanjung Aua, Tannjung Labuah, Sumpur Kudus, Sumpur Kudus Selatan, Lantai, Sisawa, Unggan, Unggan Bukik, dan Tampu Rungo.

Akibat kondisi ini, Pemerintah Kabupaten Sijunjung menetapkan masa tanggap darurat bencana banjir dan longsor hingga 18 November 2018.

Kompas TV Akibat meluapnya aliran sungai Batang Maek, sungai Batang Agam dan sungai Batang Kapur, 7 kecamatan dari 13 kecamatan yang ada di kabupaten Limapuluh Kota provinsi Sumatera Barat, hingga saat ini masih tergenang banjir. Ketinggian air beragam, mulai dari 20 cm hingga 1 meter. 3 kecamatan di antaranya yakni kecamatan Harau, kecamatan Mungka dan kecamatan Lareh Sago Halaban menjadi daerah terparah terdampak banjir. Meski tidak ada korban jiwa, banjir telah menggenangi rumah warga, merusak lahan pertanian dan mengganggu akses jalan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com